Wednesday, March 30, 2016

Fatimah Siti Hartinah Soeharto (Tien Soeharto)




Nama Lengkap : Fatimah Siti Hartinah Soeharto
Alias                 : Tien Soeharto
Profesi              : Pahlawan Nasional
Agama              : Islam
Tempat Lahir     : Desa Jaten, Surakarta, Jawa Tengah
Tanggal Lahir     : Kamis, 23 Agustus 1923
Zodiac               : Leo
Warga Negara   : Indonesia
Suami                : Soeharto

BIOGRAFI

Hj. RA Fatimah Siti Hartinah adalah istri Presiden Indonesia kedua, Jenderal Purnawirawan Soeharto. Fatimah Siti Hartinah atau yang lebih dikenal dengan nama Tien Soeharto lahir di Desa Jaten, Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 23 Agustus 1923. Tien merupakan anak kedua dari 10 bersaudara pasangan KPH Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo.

Sejak kecil, Tien harus berpindah-pindah tempat tinggal mengikuti orang tuanya yang ditugaskan ke berbagai daerah. Untuk pertama kalinya di tahun 1925, pada saat usianya baru tiga tahun, Tien ikut ayahnya, RM. Ng. Soemoharjomo yang menempati jabatan baru sebagai Panewu Pangreh Praja (setingkat Camat) ditugaskan ke Jumapolo, sebuah kota Kecamatan di Karanganyar, Solo. Di kota ini, Tien hampir saja meninggal dunia karena terserang disentri yang memang sedang mewabah saat itu.

Dua tahun kemudian, Tien kembali pindah. Kali ini bersama keluarganya dia pindah ke Matesih, Kabupaten Karanganyar di kaki Gunung Lawu. Di desa tersebut, Tien sempat mengenyam pendidikan dasarnya. Tidak berapa lama Tien beserta keluarganya kembali pindah ke Solo. Di Solo, Tien kemudian masuk salah satu sekolah elit, HIS (Holland Indlanche School). Baru setahun berada di Solo, dia terpaksa harus kembali ke desanya dan meninggalkan HIS.

Hal ini terjadi karena ia terserang penyakit cacar yang sangat mengkhawatirkan. Tien pun menyusul kedua orangtuanya ke Kerjo. Di tempat baru ini, setelah sembuh, Tien kembali masuk sekolah. Tentu saja tidak di HIS, melainkan di sekolah Ongko Loro yang ada di desa itu. Sebenarnya setelah tamat dari sekolah Ongko Loro, Tien ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena dia ingin menjadi seorang dokter. Namun sayangnya keinginannya ini tidak bisa terwujud. Tien akhirnya mengisi hari-harinya dengan kegiatan seperti membatik, belajar menari, menyanyi tembang Jawa serta menulis syair.

Setelah Jepang memasuki kota Solo, kegiatan yang dilakukan Tien semakin bertambah. Dia mengikuti kursus bahasa Jepang pada orang Jepang yang sudah lama menetap di Solo sejak zaman kolonial Belanda. Tien juga kemudian bergabung dengan Laskar Putri Indonesia, organisasi wanita yang bertujuan untuk membentuk pasukan bantuan untuk melayani kepentingan pasukan garis depan dan garis belakang demi suksesnya perjuangan. Di LPI, Tien ditugaskan untuk menjadi staf yang mengendalikan urusan perlengkapan atau logistik. Selama menjadi anggota LPI, Tien pernah ditempatkan di dapur umum Salatiga untuk membantu kekurangan tenaga di sana. Secara umum, LPI benar-benar menjadi penunjang kesuksesan perjuangan melawan musuh.

Hingga mencapai umur 24 tahun, Tien sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda ketertarikan terhadap lawan jenis. Hingga pada suatu saat, utusan keluarga Prawirowihardjo yang merupakan orang tua angkat mantan presiden Soeharto datang ke rumah Tien dengan maksud untuk melamarnya. Walaupun belum pernah bertemu sebelumnya, ternyata Tien langsung menerima lamaran tersebut padahal sebelumnya dia selalu menolak lamaran yang datang padanya.

Keduanya pun akhirnya menikah pada tanggal 26 Desember 1947 secara sederhana karena memang kondisi saat itu sedang tegang setelah kependudukan penjajah. Tiga hari setelah perkawinan, Tien diboyong suaminya ke Yogyakarta yang merupakan seorang perwira militer dan bertugas mempertahankan kedaulatan bangsa dari ancaman Belanda. Kini Siti Hartinah telah mendapat tugas baru yaitu sebagai istri komandan resimen. Setelah tinggal selama 9 bulan, Tien hamil. Namun sayangnya, pada saat itu suaminya justru harus sering meninggalkannya. Aksi militer Belanda yang semakin hebat membuat tugas suaminya menjadi lebih berat. Bahkan untuk sekedar bertemu suaminya saja, Tien harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan Belanda.

Pada tanggal 23 Januari 1949 di rumah pengungsiannya, Tien melahirkan putri pertamanya yang kemudian dia beri nama Siti Hardiyanti Hastuti. Waktu demi waktu, membuat Tien menjadi sosok yang sabar, tegar dan setia mendampingi suaminya yang sedang bertugas sebagai prajurit di medan perang. Dia tidak pernah mengeluh meskipun dia jarang bertemu suaminya.


Begitu juga saat terjadi pemberontakan PKI, di mana suaminya menjadi tokoh sentral dalam usaha pembubaran organisasi tersebut. Tien tampil sebagai pendorong dan pendamping suami yang paling kokoh. Dia juga memperhatikan langkah-langkah dan tindakan yang diambil suaminya dalam mencermati keadaan yang bergerak cepat.

Pada tahun 1967, alur kehidupan Tien merubah drastis. Melalui Sidang Istimewa MPRS, Soeharto secara aklamasi diangkat menjadi Presiden menggantikan presiden Soekarno. Ini berarti, Tien yang tadinya adalah istri prajurit kini menjadi istri presiden. Sewaktu suaminya ditunjuk untuk menjadi presiden, Tien berpikir kalau jabatan itu tidak akan berlangsung lama.

Namun apa yang dia pikirkan itu ternyata salah. Soeharto sendiri nantinya akan memimpin Indonesia hingga kurang lebih hingga 30 tahun mendatang. Sebagai first lady di Indonesia, tentu saja Tien mengemban banyak tugas yang tidak ringan. Hal pertama yang dia lakukan adalah membenahi istana negara. Dia menyulap istana negara yang Bangunan istana yang merupakan peninggalan zaman Belanda rata-rata sangat kokoh menjadi bangunan yang lebih “lembut”.

Tien menambahkan berbagai perangkat yang menonjolkan ciri khas Indonesia. Mulai dari menambahkan perabot dengan ukiran jati dari Jepara, mengganti lukisan-lukisan dengan lukisan karya pelukis Indonesia hingga memilih warna-warna yang lebih cerah untuk lebih menghidupkan suasana istana kala itu. Salah satu kontribusi terbesar yang pernah diberikan oleh bu Tien dan akan selalu diingat adalah gagasannya untuk membangun Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Walaupun sempat terjadi penolakan terhadap pembangunan taman ini, TMII sendiri di kemudian hari akan menjadi ikon bagi bangsa Indonesia. Setelah kurang lebih selama 47 tahun mendampingi suaminya Soeharto, tepat pada hari Minggu, 28 April 1996, di RS Gatot Subroto, Jakarta, Siti Hartinah menghembuskan nafas terakhirnya karena serangan jantung. Jenazahnya dimakamkan di Astana Giri Bangun, Jawa Tengah, pada tanggal 29 April 1996 sekitar pukul 14.30 WIB.

Upacara pemakaman tersebut dipimpin oleh inspektur upacara yaitu Ketua DPR/MPR saat itu, Wahono dan Komandan upacara Kolonel Inf G. Manurung, Komandan Brigif 6 Kostrad. Sedangkan saat pelepasan almarhumah yang bertindak sebagai inspektur upacara adalah Letjen TNI (Purn) Ahmad Taher dan Komandan Upacara Kolonel Inf Sriyanto, Komandan Grup 2 Kopassus Kartasura zaman itu. Tak lama setelah kematiannya, Hj. RA Fatimah Siti Hartinah dianugerahi gelar pahlawan nasional.

PENDIDIKAN

Sekolah dDasar yang disebut sekolah Ongko Loro fi Matesih
HIS (Holland Indlanche School) di Solo dan Wonogiri

Tuesday, March 29, 2016

Kendaraan Recovery Lapis Baja Bergepanzer 3 'Bueffel' ARV



 Bergepanzer 3 'Bueffel' ARV (Kendaraan Recovery Lapis Baja)

Komponen pertama studi sebuah ARV baru, direncanakan untuk mendukung pemeliharaan Leopard 2 yang pada saat itu akan segera beroperasi, dimulai pada 1977. Dengan beroperasinya Leopard 2, maka dengan segera Bergepanzer 2 A2 ARV (yang dibuat berdasar sasis Leopard 1) tidak akan cukup kuat untuk mendukung operasi Leopard dua dalam kondisi peperangan 24 jam, sehingga program pengembangan ARV baru diluncurkan.

ARV eksperimental pertama layoutnya sama dengan Bergepanzer 2 A2 dan sebuah maket kayu untuk alternatif layout internal telah siap pada 1986. Dua purwarupa dipesan pada 1987 dan kendaraan eksperimentalnya dibuat berdasarkan purwarupa standar. Tiga purwatupa dikirim pada 1988 dan dilakukan uji intensif., pada 1990 pesanan untuk 75 ARV Bergepanzer 3 'Bueffel' (Kerbau) telah dibuat untuk Bundeswehr dan 25 Bergingstank 600 kN Bueffel untuk AD Belanda (RNLA)
MaK Systemgesellschaft mbH di kiel dipilih sebagai kontraktor utama. Produksi dibagi antara MaK 55 ARV dan Krauss-Maffei 45 ARV.


ARV Bergepanzer 3 Bueffel dibuat berdasarkan sasis Leopard 2. Pengemudi duduk di bagian depan superstruktur dengan komandan di belakangnya. Dua pintu besar menyediakan akses untuk memasuki ARV. Pemadam kebakaran dan sistem suppresi, sistem proteksi NBC dan peralatan penyeberangan perairan/sungai dalam dengan pompa lambung terpasang pada ARV ini. Untuk pemakaian malam, pengemudi dapat mengganti salah satu periskopnya dengan sebuah penjejak malam pasif. Selama masa damai, Bergepanzer 3 dapat dioperasikan oleh dua awak, walaupun ruang untuk awak ketiga tetap tersedia. Kompartemen mesinnya berada di bagian belakang, Bueffel memakai powerpack yang sama dengan Leopard 2.

Sebuah derek besar dengan daya angkat 30.000 kg dipasang di bagian kanan depan ARV, penopangnya bisa diputar 270 derajat. Derek ini mempunyai pembatas momentum elektronis, yang decara konstan mengkalkulasi elevasi penopang, kemiringan ARV dan massa beban untuk menghindari kelebihan beban. Sebuah Rotzler Treibmatic TR 650/3 terpasang di bagian depan ARV dengan panjang kabel efektif 180m (dengan diameter 33mm) dan dengan kapasitas tarik 35.000 kg, yang dapat menjadi dua kali lipat dengan penggunaan katrol.

Powerpack lengkap dapat diangkut dalam sebuah cradle khusus di dek mesin. Sebuah dozer/blade pendukung besar di bagian depan direndahkan untuk menstabilkan ARV selama operasi penderekan. Blade-nya juga dapat digunakan untuk operasi dozer (pembersihan rute). Bueffel dilengkapi dengan sistem lockout suspensi. Peralatan pemotong dan pemateri elektronik juga dipasang. Beperapa peralatan lain termasuk berbagai jenis alat pemasang dan towbar, pemasang dan pelepas cepat untuk penarikan, dan sistem recovery diri. Persenjataannya terdiri dari senapan mesin MG3 7.62 mm yang terutama digunakan untuk pertahanan udara, dan 16 mortar asap 70mm.

 
Berat Bueffel 54.000 kg dengan kapasitas tarik 62.000 kg (MLC 70). Kecepatan maksimumnya 68 km/jam dan 30km/jam untuk mundur. Dengan kapasitas bahan bakar 1.629 L, Bueffel dapat bergerak hingga 650 km di jalanan dan 325 km untuk lintas alam. Bueffel dapat mengganti mesin Leopard 2A4 dalam 25 menit, Leopard 2A5 dalam 35 menit. Terdapat 75 Bergepanzer 3 Bueffel yang digunakan oleh Jerman. 25 oleh Belanda, 14 oleh Swedia, 16 Spanyol, dan 25 Swiss. Kontrak lain adalah 12 untuk Yunani, 150 komponen Bergepanzer 3 (–seperti derek, dozer dll- dipasang untuk MBT K1, menghasilkan ARV K1), 46 untuk UAE dan 22 untuk Perancis (untuk UAE dan Perancis, berupa komponen yang dipasang pada sasis MBT Leclerc, menghasilkan ARV Leclerc).

Sebagai tambahan, terdapat versi upgrade dari Bergepanzer 3 Bueffel, dikembangkan untuk AD Swedia, BgBv 120. Model ini mempunyai pengembangan taktik dan teknis. ARV Swedia ini mempunyai sistem perlindungan balistik, termasuk proteksi interior terinegrasi, pengurangan jejak IR, sistem navigasi serta komando dan kontrol, sistem senjata baru (2048 HYM) dan sistem peluncur GALIX untuk perlindungan diri. Selanjutnya, ARV ini mempunyai sistem recovery dengan camera ke belakang untuk operasi recovery di bawah proteksi lapis bajal, 1.5 t auxiliary winch dan peningkatan performa tarik triplet dari winch utama (35 t tarikan tunggal). Setelah uji intensif dan trial yang berhasil, Rheinmetall mendapat kontrak untuk pembuatan 14 ARV ini untuk Swedia.

Bueffel mampu mengangkat 30.000 kg dan mengganti powerpack Leopard 2A5 dalam 35 menit

Wednesday, March 23, 2016

Helikopter Multi Peran Gazelle, Prancis



 
Gazelle Multi-Role Helicopter

The Gazelle helikopter (SA 341 / SA 342) adalah helikopter multi-tujuan, utilitas ringan / serangan yang diproduksi oleh Aerospatiale Helicopter Corporation, Prancis. Ini adalah salah satu helikopter tercepat dan melayani beberapa cabang  Angkatan Bersenjata Inggris termasuk Royal Air Force, Royal Navy, Army dan Royal Marinir dalam berbagai aplikasi. Helikopter ini digunakan pada sekitar 23 negara, terutama untuk pengawasan dan pengintaian. Hal ini juga digunakan untuk aplikasi militer seperti serangan, anti-tank, anti-helikopter, transportasi dan pelatihan. Hal ini dapat menampung satu pilot dan empat penumpang.

Varian helikopter Gazelle
varian yang Gazelle termasuk SA 341B, SA 341C, SA 341D HT3, SA 341E, SA 341F, SA 341G dan SA 341H. SA 341B juga dikenal sebagai Gazelle AH Mk 1. Itu terutama dirancang dan dikembangkan untuk Angkatan Darat Inggris dan dilengkapi dengan mesin Astazou IIIN. Helikopter Ini juga memiliki sorot Nightsun dan Decca Doppler 80 radar. Varian ini masuk ke dalam layanan pada tahun 1973. SA 341B disajikan Angkatan Darat Inggris dalam konflik di Kepulauan Falkland, Kuwait, Irak dan Kosovo. SA 341C adalah helikopter pelatih terutama digunakan oleh Angkatan Darat Inggris untuk melatih pilot Royal Navy. Helikopter pertama diperkenalkan pada bulan Juli 1972. Sekitar 30 telah diproduksi. Sekitar 14 telah diproduksi. Yang pertama disampaikan pada tanggal 16 Juli 1973. Hal ini dilengkapi dengan mesin yang sama dengan varian SA 341C. SA 341E, juga dikenal sebagai HCC4, digunakan untuk komunikasi dan transportasi VIP. Salah satu helikopter dikembangkan untuk Royal Air Force. SA 341F adalah versi lanjutan dari SA 341E. Ini dikembangkan untuk Angkatan Darat Perancis. Helikopter ini dilengkapi dengan meriam M621 20mm dan didukung oleh mesin Astazou IIIC. varian lain, SA 341G, adalah helikopter pertama yang disertifikasi oleh AS untuk operasi di bawah kondisi IFR Cat.1 dengan pilot. Ini adalah varian sipil dan komersial didukung oleh mesin Astazou IIIA dan juga disebut Membentang Gazelle.


Varian militer SA 341H adalah versi lanjutan dari SA 341G dan didukung oleh mesin Astazou IIIB.
SA 341 adalah helikopter pertama yang dilengkapi dengan fenestron atau ekor kipas. fenestron adalah terselubung ekor-rotor yang meningkatkan karakteristik penerbangan dengan kecepatan tinggi dan mengurangi kebisingan. Helikopter juga dilengkapi putaran, kaca-di kokpit, tiga bilah rotor utama dan 13 pisau fenestron di rotor ekor. Tiga bilah rotor utama yang dipasang di atas badan pesawat di belakang kabin dan terbuat dari bahan komposit. The Gazelle terbukti tidak cocok untuk operasi di Afghanistan karena iklim panas dan kering. Di Afghanistan SA341s tidak bisa terbang antara 11:00-23:00 selama musim panas karena panas dapat merusak mesin.

Pengembangan
bunga Inggris dalam helikopter utilitas menyebabkan perkembangan dari Gazelle. Pada bulan Februari 1967 Angkatan Darat Inggris menandatangani kontrak dengan Westland Helicopters untuk pembangunan Gazelle ini. Westland dan Aerospatiale membentuk usaha patungan pada tahun 1968 untuk mengembangkan helikopter. The Gazelle melakukan penerbangan perdananya pada tanggal 7 April 1967. Westland menyelesaikan perakitan akhir dari SA 341 pada tahun 1970.

SA 342M, SA 341F dan Gazelle Viviane dikembangkan untuk pengawasan dan pengintaian.
SA 342 seri melakukan penerbangan pertama pada tahun 1976. Sebuah negara-of-the-art anti-tank helikopter, Gazelle Viviane dilengkapi dengan sistem pencitraan termal Viviane, yang dirancang untuk menangkap gambar di medan perang.


Avionik
Helikopter SA 341 ini memiliki avionik termasuk instrumen umum, standby cakrawala buatan magnetik, indikator slip, Bendix / Raja SM-4001 bergerak peta, sistem penentuan posisi global (GPS), Raja KI-825 EHSI Kit, Raja KRA-10A radar altimeter kit dan Garmin GNS- 430 NAV / COMM / GPS.Hal ini juga dilengkapi dengan Raja KX-165A NAV / COMM, sebuah Bendix / Raja KT-76C transponder dan audio panel Garmin GMA-340H. The Gazelle memiliki input suara langsung (DVI) sistem yang mengontrol instrumen avionik melalui mikrofon helm aircrew dan interkom. Sistem DVI diproduksi oleh QinetiQ. Ia juga memiliki penekan tanda tangan inframerah.

Persenjataan
SA 341 dilengkapi dengan meriam 20mm GIAT M621, empat AT-3 ATGMs dan dua SA-7, 128mm atau 57mm roket dan senapan mesin 7.62mm di kabin. GIAT M621 adalah meriam 20mm otomatis yang diproduksi oleh Nexter untuk helikopter dan kendaraan lapis baja. Panjang dan lebar meriam M621 adalah 2,207mm dan 202mm x masing-masing. Tinggi dan berat badan yang 245mm dan 45.5kg masing-masing. AT-3 ATGM adalah anti-tank dipandu rudal yang digunakan untuk menghancurkan berat tank dan kendaraan tempur lapis baja. SA-7 adalah ketinggian rendah sistem rudal permukaan-ke-udara. Panjang dan diameter SA-7 yang 1.44M dan 72mm masing-masing.

Mesin
The Gazelle ini didukung oleh mesin turboshaft Turbomeca Astazou IIIA. Mesin ini mampu menghasilkan sekitar 440kW daya output. The Astazou IIIA mesin terutama digunakan untuk aplikasi sipil dan militer.

Prestasi
The Gazelle bisa memanjat pada tingkat 12.2m / s. Helikopter memiliki kecepatan jelajah 264km / jam dan dapat terbang pada kecepatan maksimum 310km / jam. Jangkauan dan layanan langit-langit helikopter yang 500 mil dan 20,000ft masing-masing. Berat take-off maksimum helikopter adalah 1,800kg, sementara daya tahan adalah 3.5 h.

Sunday, March 20, 2016

Pesawat Transportasi Ringan Dornier Do-228, Jerman



Dornier Do-228

Do-228 adalah pesawat angkut ringan twin-engine, multirole yang dirancang dan dikembangkan bersama oleh India produsen pesawat Hindustan Aeronautics Limited (HAL) dan RUAG Aerospace, Jerman. rancangan berasal dari sebuah pesawat Dornier Do-28. Sekitar 270 Do-228s dibangun dan 127 dari mereka adalah dalam pelayanan di seluruh dunia, termasuk Angkatan Udara India dan Angkatan Udara Belanda Royal. Do-228 dapat digunakan dalam penumpang dan kargo transportasi, sebagai taksi udara, untuk tujuan perusahaan, untuk pelatihan aircrew, pengawasan maritim, pencarian dan penyelamatan, patroli perbatasan dan misi evakuasi medis.

Varian dari Dornier Do-228
Do-228 memiliki enam model varian - Do-228-100, Do-228-101, Do-228-200, Do-228-201, Do-228-202 dan Do-228-212. Do-228-100 adalah model prototipe pertama dengan berbagai perbaikan. Do-228-101 adalah versi upgrade pesawat dilengkapi den diperkuat penambahan roda pendarati untuk meningkatkan dukungan payload. Do-228-200 adalah versi payload meningkat. Do-228-201 adalah versi lanjutan dari Do-228-101 termasuk kapasitas payload meningkat. Do-228-212 adalah model canggih yang dilengkapi avionik upgrade, bobot operasional mengangkat dan meningkatkan kinerja.
Do-228 Next Generation pesawat transport
"Do-228-101 adalah versi upgrade dilengkapi dengan diperkuat pesawat dan mendarat gigi untuk meningkatkan dukungan payload."
The Dornier Do-228 Next Generation (Do-228 NG) merupakan pesawat canggih yang dibangun oleh RUAG di Jerman. perkembangannya dimulai pada 2009 dan memiliki 8.93m panjang, 1.85 m lebar dan 1.55m kabin yang tinggi. Pesawat ini dapat dioperasikan dari landasan pacu pendek dan caliche atasnya bahkan dalam kondisi iklim panas. Pengiriman dimulai pada bulan September 2010.
Do-228 NG dibangun dengan mengintegrasikan teknologi modern seperti lima baling-baling komposit berbilah baru, maju Honeywell TPE 331-10 mesin, ditarik landing gear, Unit sayap Unik TNT, mengurangi berat badan, kaca kokpit, avionik digital dan menampilkan dan berbagai diperpanjang .
RUAG melakukan pesawat akhir perakitan, integrasi muatan, produksi kepatuhan inspeksi dan pengiriman. HAL memproduksi sayap dan unit ekor di Kanpur, India. 


Pesanan, pengiriman dan pengembangan pesawat
Bangladesh Navy memerintahkan dua pesawat Do-228 NG Juli 2011, yang dikirimkan pada pertengahan 2013. Bangladesh Navy akan menggunakan pesawat untuk patroli udara dan misi penyelamatan maritim. Dornier mengembangkan Do-228 di tahun 1970-an dengan memodifikasi Do-28D-2 Skyservant. Dua prototipe Do-228 dibangun. Prototipe pertama lepas landas pada penerbangan perdananya pada bulan Maret 1981 dan prototipe kedua Mei tahun 1981. Pesawat memperoleh sertifikasi Jerman pada bulan Desember 1981. Yang pertama Do-228 memasuki layanan dengan Norving FlyService pada Juli 1982. pesawat itu disertifikasi oleh Inggris dan Amerika Serikat pada bulan April dan Mei 1984 masing-masing.
HAL diperoleh produksi lisensi Do-228 pada tahun 1986. Produksi Do-228 telah dihentikan pada tahun 1998 untuk menjadi lebih baik pengembangan Dornier Do-328. Produksi dilanjutkan oleh HAL pada tahun 2007.

Fitur Pesawat
Do-228 fitur sayap desain tinggi pesawat udara bersayap sepasang, bagian badan pesawat persegi panjang, ganda kargo atau penumpang pintu, dua gelembung observatorium jendela dan serat karbon komposit kulit sayap atas. Memiliki 6.3m panjang, lebar 1.34m dan 1.5m kabin yang tinggi untuk membawa maksimal 19 penumpang atau 2,340kg angkutan.
Kabin dilengkapi dengan sistem udara dengan outlet udara untuk membuat kenyamanan penumpang maksimal. Its pintu pegangan tangga pesawat meningkatkan aksesibilitas dan membuat keamanan superior.
Akses ke kompartemen disediakan bagasi melalui pintu kargo eksterior besar. 


Cockpit dan avionik teknologi dari Do-228
Kaca kokpit Do-228 memiliki dua kursi yang berdekatan untuk pilot dan co-pilot. Ini rumah menampilkan utama penerbangan, display multifungsi avidyne, sistem navigasi global, 1F sistem manajemen penerbangan universal, Collins HF 9000 dengan selcal, Garmin GPS receiver 155 GPS dan radar cuaca WXR270. Radar altimeter, indikasi mesin dan sistem kru peringatan, sistem instrumen standby terintegrasi, sistem peringatan dini yang ditingkatkan, tabrakan lalu lintas dan sistem penghindaran dan modus-S-transponder merupakan bagian dari kokpit.
Avionik dipasang di Do-228 termasuk komunikasi VHF, perekam data penerbangan, perekam suara kokpit, medan sistem peringatan kesadaran, arah finder otomatis, jarak peralatan pengukuran, indikator situasional horisontal ganda, indikator kecepatan vertikal dan altimeter ganda.
avionik lainnya mencakup sorot Spectrolab SX-16P, radar cuaca Primus 500 warna, elektro optik multisensor sistem turret GEC Marconi, Sextant ini Totem-3000 navigasi internal / global positioning system, sistem 400AM IFF dan kamera annotating.

Mesin
Do-228 ini didukung oleh dua mesin turboprop Garrett AiResearch TPE-331-5-252D dinilai pada 710hp (533kW) masing-masing. Mesin ini dirancang dan dibangun oleh Honeywell Aerospace. Hal ini dilengkapi dengan tiga tahap turbin aliran aksial, ruang bakar annular terbalik, dual-stage kompresor sentrifugal dan kecepatan konstan Hartzell baling-baling berbilah empat.
Mesinnya 1.1m panjang dan diameter adalah 0.53m. Berat kering adalah 153kg. Waktu antara overhaul mesin adalah 2.000 jam.

Karakteristik
The Dornier Do-228 bisa memanjat pada tingkat 9.5m / s. Tidak pernah-melebihi dan kecepatan maksimum pesawat yang 470km / jam dan 433km / h masing-masing. Kecepatan jelajah adalah 315km / h. Kecepatan stall adalah 148km / h. Jangkauan dan layanan langit-langit pesawat yang 1,037km dan 8,534m masing-masing.