Wednesday, September 30, 2015

Nelson Rolihlahla Mandela




Nama Lengkap   : Nelson Rolihlahla Mandela
Profesi                : -
Tempat Lahir       : Mvezo
Tanggal Lahir      : Kamis, 18 Juli 1918
Zodiac                : Cancer
Warga Negara    : Afrika Selatan

BIOGRAFI
Nelson Mandela adalah Presiden Afrika Selatan pada periode 1994-1999. Ia dikenal sebagai pejuang kemerdekaan melalui kegiatan anti-apartheid nya. Pada usia 16 tahun, Mandela bersekolah di Clarkebury Boarding Institute untuk mempelajari kebudayaan barat. Mandela menghabiskan masa kecilnya di Thembu. Ia memiliki nama kehormatan "Madiba" yang diberikan dari klannya. Pada tahun 1934, Mandela mengambil program B.A di Universitas Fort Hare dan mengambil ilmu hukum di University of The Witswatersrand. Karena ia menentang kebijakan universitas, akhirnya Mandela diminta keluar dari universitas Fort Hare yang kemudian melanjutkan studinya di Universitas South Africa.

Mantan presiden Afrika selatan ini menikah sebanyak tiga kali. Dua pernikahan pertamanya berakhir dengan perceraian. Kemudian pada usia 80 Mandela bertemu dan menikah dengan seorang wanita yang juga mantan presiden Mozambik, Samora Machel.


Sebagai aktivis, Mandela tidak terlepas dari berbagaimacam kasus yang membuatnya harus hidup ditahanan. Pada tanggal 5 agustus 1962 mandela ditangkap, hakim memvonis 5 tahun penjara untuk Mandela, sedang beberapa kelompok aktivis dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Tidak sampai di situ, mandela kembali merasakan jeruji pada februari 1985 karena menolak pembebasan bersyarat dan menghentikan perjuangan bersenjata dan bebas pada tahun 1990.

Mandela akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 5 Desember 2013. Meninggalnya tokoh ini membuat seluruh lapisan masyarakat berduka. Masyarakat dunia menunjukkan rasa bela sungkawa yang mendalam melalui berbagai media, khususnya media sosial seperti twitter dan facebook.

PENDIDIKAN
  • Clarkebury Boarding Institute mempelajari kebudayaan barat
  • B.A, Fort Hare University,1934
  • University of South Africa
  • Ilmu Hukum, University of The Witswatersrand
KARIR
  • Aktivis Anti-Partheid, 1942
  • Presiden Afrika Selatan, 1994-1999
PENGHARGAAN
Hadiah Nobel Perdamaian, 1993

Monday, September 28, 2015

Kendaraan Tempur Anti Pesawat PZA Polandia




PZA LOARA ANTI AIRCRAFT ARTILLERY SYSTEM

 
 PZA (Przeciw Lotniczy Zestaw Artyleryjski)
 
Sudah menjadi fakta umum bahwa banyak negara kedua kini memiliki industri sistem senjata, yang jika disimak ternyata hasilnya jiplakan produk serupa dari negara lain. Polandia, misalnya, sebagai mantan anggota Pakta Warsawa, memiliki industri kemiliteran dengan mayoritas produk bisa dikatakan tiruan atau hasil pengembangan dari sista buatan Rusia.

Salah satu diantara yang cukup dikenal adalah adalah PZA (Przeciwlotniczy Zetsaw Artyleryjski, sista artileri pertahanan udara) Laora. Artileri pertahanan udara hasil pengembangan dasawarsa 1990-an ini mirip Gepard, produk kerja bareng Krauss Maffei-Porsche (untuk sasis), Siemens-Hollandsche Signallapparaten (radar) dan Oerlikon-Contraves AG (modul senjata).

Begitu pun, Laora tidaklah murni buatan Polandia. Oerlikon-Contraves AG (Swiss) menyuplai kanon multilaras, sementara Siemens AG (Jerman) menyiapkan sistem radar penjejaknya. Dikolaborasikan dengan industri lokal Bumar Labedy sebagai penyedia sasis, Radwar untuk urusan radar penjejak dan Huta Stalowa Wola yang secara khusus menangani modul senjata produk lisensi Oerlikon-Contraves AG. Singkat kata, jadilah PZA Laora.


Perusahaan-perusahaan itu digandeng karena Polandia menyakini sista arhanud semacam ini memiliki potensi pasar menggiurkan. Apalagi karena di dalam negeri sista semacam Laora pun amat dibutuhkan. Petinggi militer Polandia rupanya menyadari bahwa primadona perang modern saat ini adalah kekuatan udara, yang mana untuk itu diperlukan sista arhanud yang andal dan bermobilitas tinggi.

Sasis
Sebagai pengusung modul senjata seberat total 675 kg dipilih tank PT (Polska Tank)-91 Twardy yang telah dimodifikasi. Induk PT-91 tak lain tank T-72M1 buatan Uni Soviet. PT-91 adalah buah karya biro perancang OBRUM (Osrodek Badawczo-Rozwojowy Urzadzen Mechanicznych, pusat litbang sistem mekanik) pada 1991. Bumar Labedy menangani urusan produksi massalnya.

Laju PT-91 digerakan mesin diesel tipe S12-U berdaya 850 PK (setara 630 kilo Watt). Tenaga sebesar ini diklaim lebih kuat ketimbang mesin asli yang dipakai pada T-72 M1. Namun karena para petinggi AD Polandia masih kurang sreg dengan kinerja lintas medan PT-91, empat tahun kemudian diluncurkan PT-91A dengan mesin penggerak tipe S-1000 bertenaga 1.000 PK (setara 740 kilo Watt).

Berkat mesin terbarunya itu, tank PT-91 mampu menjelajah jalan raya dengan kecepatan maksimum 60 km per jam hingga sejauh 650 km.

Dikendalikan tiga awak (komandan, pengemudi, juru senjata), tampilan PT-91 cukup sangar. Betapa tidak. Aura bengis akan tersorot dari bobotnya 43,5 ton dan dimensinya dengan panjang 6,67 m, lebar 3,42 m dan tinggi 2,19 m.

Modul senjata
Sebagai senjata pamungkas dipilih kanon berlaras ganda jenis KDA kaliber 35 mm lansiran Huta Stalowa Wola. Aslinya, kanon berkecepatan tembak 550 butir peluru/menit ini buatan Oerlikon-Contraves AG. Kabarnya ia mampu menggasak segala jenis obyek dirgantara yang terbang pada ketingggian 4.000 m dengan kecepatan 1.800 km/jam. Jika perlu kanon KDA dapat pula dipakai menghajar sasaran di darat atau di laut hingga sejauh 3.000 m.


Daya jangkau senjata ini akan bertambah tatkala ia memakai amunisi jenis FAPDS sehingga mampu menggasak sasaran di udara setinggi 6.000 m dan sasaran di darat sejauh 4.000 m.

Panjang tiap laras terpasang kanon KDA 3,15 m. Ia memang dipersiapkan untuk dapat menembakkan beragam jenis amunisi dengan kecepatan hambur awal (muzzle velocity) 4.986 km/jam. Jenis amunisinya mulai dari APDS, FAPDS hingga AHEAD. Tiap laras dibekali 200 butir peluru berbagai tipe untuk arhanud dan 20 peluru untuk menghantam sasaran di darat. Tiap peluru berbobot 1,46-1,56 kg dengan panjang 370-387 mm tergantung jenisnya.

Guna mengantisipasi datangnya serangan dari pasukan infanteri, pada kubah modul senjata utama dipasang senapan mesin ringan jenis PKT kaliber 7,62 mm dan tiga pasang tabung pelontar granat asap. Tak ketinggalan perangkat khusus guna menghadapi perang nuklir-biologi-kimia (nubika).

Kendali penembakan
Perangkat sensor kendali penembakan PZA Loara meliputi radar penjejak sasaran buatan Siemens AG (dipasang di depan kubah senjata), kamera jarak jauh berpanduan sinar infra merah, kamera TV dan alat penentu jarak sasaran berpanduan sinar laser. Berkat seabrek perlengkapan ini, Loara dapat beroperasi dengan efektif di segala kondisi cuaca baik siang maupun malam.

Selain sensor, sista arhanud juga dibekali radar pemerangkap sasaran multisinar tiga dimensi buatan Radwar yang dipasang di belakang kubah senjata. Radar ini mampu mendeteksi keberadaan calon sasaran pada ketinggian 26.000 m (di udara) atau sejauh 6.000 m (di darat) dengan sudut dongak piringan radar hingga 55 derajat.

Dalam perjalanan, piringan radar dapat dilipat merapat pada kubah senjata. Data teknis (terkait sasaran) yang dimiliki radar ini selalu diperbaharui setiap saat hingga ia dapat mengendus sekaligus 64 obyek calon sasaran tembak.

Sunday, September 20, 2015

RADAR AR 327 TNI AU


Sekilas tentang Radar.

Radar (yang dalam bahasa Inggris merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging, yang berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan).

Panjang gelombang yang dipancarkan radar bervariasi mulai dari milimeter hingga meter. Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisis sinyal yang dipantulkan tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan melalui analisis lebih lanjut dari sinyal yang dipantulkan dapat juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal tersebut dapat dideteksi dan diperkuat oleh penerima radar.



RADAR AR 327 TNI AU


Radar AR 327 tergolong ke dalam radar tipe S-band long-range tactical radar, diciptakan oleh BAE Systems. TNI AU menggunakan radar ini untuk mendeteksi penerbangan asing, atau biasa dikenal dengan sebutan black flight. TNI AU melakukan sejumlah modifikasi untuk meningkatkan kemampuan dari Radar AR 327. Radar ini sudah teruji di wilayah Irak dan Afganistan, sangat mudah dipindahkan atau biasa disebut dengan Radar Mobile.

Friday, September 18, 2015

Aristo Bus New Armada



Logo New Armada

New Armada adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang karoseri kendaraan yang ada di Indonesia, perusahaan ini berlokasi di kota magelang dengan prestasi yang cukup baik di bidangnya.
Sudah banyak model dan tipe bentuk karoseri yang sudah di produksi oleh perusahaan ini dari mulai mobil kecil sedang hingga bus besar yang ada di Indonesia.

Berikut penulis akan menampilkan beberapa perusahaan oto bus yang menggunakan karoseri new armada dengan tipe Aristo.
(Artikel ini hanya bacaan bukan bermaksud untuk ajang promosi ataupun menjatuhkan)