Wednesday, October 25, 2017

Kapal Perang KRI Spica (934) TNI AL Indonesia



KRI Spica (934)

KRI Spica (934) adalah Kapal Bantu Hidro Oseanografi kedua milik TNI Angkatan Laut Indonesia yang dibuat di galangan OCEA, Les Sables-d'Olonne, Perancis, setelah sebelumnya KRI Rigel (933) selesai dibuat. Spica diambil dari nama bintang yang paling terang pada rasi bintang Virgo.

KRI Spica dengan nomor lambung 934 dan resmi meluncur 3 Agustus 2015 lalu dari Les Sables-d'Olonne, Perancis. KRI Spica-934 memiliki panjang 60 meter ditenagai dua mesin diesel 8V 4000 M53 untuk dua propeller. Kapal ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 14 knots. Sementara untuk jarak jelajahnya mencapai 4.400 nautical mile pada kecepatan 12 knots. Kapal ini mampu menghadapi gelombang laut sampai level sea state six. KRI Spica-934 dapat menampung 30 awak dan 16 personel tambahan. Kapal BHO terbaru TNI AL ini mampu berlayar terus-menerus selama 20 hari. Secara asasi KRI Spica-934 berfungsi sebagai kapal riset dan survei, namun demikian juga dapat menjalankan peran sebagai kapal patroli, sebab KRI Spica-934 dibekali meriam PSU Rheinmetall kaliber 20 mm pada haluan, serta dua pucuk SMB (senapan mesin berat) M2HB kaliber 12,7 mm di geladak buritan.

KRI Spica pada saat peluncuran

Sebagai elemen inti dari fitur kapal ini adalah perlengkapan penunjang misi oseanografi. Seperti KRI Rigel-933 dilengkapi perangkat single beam echo sounder jenis Kongsberg’s EA600 dan multibeam systems EM2040 dan EM302. Lebih canggih lagi, setiap OSV dibekali Autonomous Underwater Vehicle (AUV) tipe Kongsberg Maritime’s Hugin 1000. Perangkat yang kerap disebut ROV (remotely operated vehicle) ini sanggup mengemban misi survei bawah air hingga kedalaman 1.000 meter.

Berikut penulis berbagi beberapa foto KRI Spica 934 :









Monday, October 23, 2017

Pistol FN 57 (Belgia)



Pistol FN 57

Pistol FN Five-seven merupakan merk dagang untuk pistol semi-otomatis produksi perusahaan senjata asal Belgia. Penamaan pistol ini didasari atas penggunaan peluru berkaliber 5,7mm dan menegaskan penulisan huruf F dan N (Five-seveN) untuk menonjolkan inisial perusahaan sebagai produsen senjata ini. Pistol ini banyak digunakan oleh pasukan elit di berbagai negara di dunia termasuk Indonesia.

Five-seven mulai diproduksi pada awal 1990an untuk kalangan militer dan penegak hukum, kemudian pada 2004 diproduksi varian untuk warga sipil dengan nama FN Five-seven USG yang dilengkapi dengan rel Picatinny.

Berikut beberapa gambar Pistol Fn 57 :














Sunday, October 22, 2017

Kendaraan Tempur Amfibi Pengangkut Infantri BT-3F, Rusia

Kendaraan tempur amfibi BT-3F


Kendaraan tempur amfibi BT-3F dibuat untuk digunakan oleh Korps Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Marinir dan memberikan kemampuan manuver yang tinggi, perlindungan dan dukungan langsung untuk pasukan darat dan laut.
Kendaraan ini dirancang untuk transportasi infanteri, amunisi, peralatan dan mesin ke medan perang.
Sebuah prototipe kendaraan tempur infanteri amfibi BT-3F yang baru (IFV) diresmikan oleh perusahaan mesin Rusia, Concern Tractor Plants (KTZ).

Rincian pengembangan BT-3F
Pengembangan kendaraan lapis baja BT-3F dimulai pada tahun 2010. BT-3F amfibi didasarkan pada kendaraan tempur marinir BMP-3F , yang berasal dari IFP BMP-3.
IFV baru digunakan untuk mengganti kendaraan tempur amfibi MT-LB yang berusia lebih tua dari Rusia.

 
Desain dan fitur kendaraan lapis baja BT-3F
Kendaraan tempur amfibi BT-3F didasarkan pada sasis dan dilengkapi dengan lambung lapis baja. Kendaran ini memiliki  7m-panjang, 3.3m-lebar dan 3m-tinggi, dan memiliki berat tempur kotor 18,5t.
Kendaraan lapis baja ini diawaki oleh tiga awak kapal dan bisa membawa 14 tentara. Pengemudi duduk di tengah lambung kapal, sementara komandan dan asisten panglima kursi ditempatkan di kedua sisi supir. Kru masuk atau meninggalkan kendaraan melalui atap tunggal. Kompartemen pasukan memiliki dua pintu samping di bagian belakang dan dua atap yang dipasang untuk memberi masuk dan keluar bagi penghuninya.

 
Senjata dan pengendalian kebakaran
Sebuah senapan jarak jauh remote control  1852 DPV-T, dipersenjatai dengan senapan mesin Kalajinov TMT 7.62mm x 54mm, terpasang di atap kendaraan untuk melibatkan target berbasis ground yang tetap dan bergerak.
Sistem senjata juga dilengkapi dengan pencitraan televisi / inframerah dan pengintai jarak jauh untuk pengintaian, pengawasan dan akuisisi target. Ini memiliki kisaran ketinggian -5 sampai 75 ° dan dapat melintasi melalui 360 °. Ketinggian dan jarak tempuhnya berkisar antara 0,03 derajat per detik (deg / sec) sampai 40deg / detik.
Menara dioperasikan jarak jauh oleh awak menggunakan unit kontrol yang terletak di dalam kendaraan. Informasi lokasi target disimpan dalam komputer balistik terpadu, yang menjamin kinerja tinggi dan efisiensi penembakan. Hal ini dapat opsional dilengkapi dengan senapan mesin berat 14.5mm.

 
Fitur perlindungan dari IFV amfibi BT-3F
Lengan lapis baja tempur BT-3F yang berkepanjangan menawarkan perlindungan balistik serba sampai ke STANAG 4569 Level 4 untuk penghuni terhadap amunisi peluru lapis baja amunisi 14,5 mm x 114mm.
Tiga peluncur granat asap 40mm disediakan di atas kendaraan untuk memastikan survivabilitas kru yang tinggi di medan perang.

BT-3F infantry mesin dan performa kendaraan
Tenaga untuk pengangkut personel lapis baja BT-3F berasal dari mesin diesel UTD-29 berkapasitas empat langkah, injeksi langsung, berpendingin cairan, multi-bahan bakar, disedot secara alami, yang menghasilkan output daya 500hp. Mesinnya, yang menggunakan sistem pelumasan dry-sump, menawarkan rasio power-to-weight 26.7hp / t.
Dilengkapi dengan enam roda di kedua sisi, IFV menggabungkan peredam kejut hidrolik dan sistem suspensi batang torsi yang menggunakan torsi individual.
Pengangkut personel lapis baja memiliki kecepatan jalan 70km / jam dan mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan 10km / jam di air. Rentang operasional kendaraan adalah 600km.



Sunday, October 15, 2017

Sepeda Motor Suzuki TRS 118 dan TRZ Katana 125



Suzuki TRS Katana

Suzuki TRS dan TRZ Katana merupakan motor sport (motor laki) dari Suzuki yang muncul pada era 1980an. Motor ini merupakan penerus dari Suzuki GP100 dan GP125. Berbeda jauh dengan Suzuki GP series yang masih terdapat bentuk membulat, pada generasi Suzuki TRS ini bentuk keseluruhannya mengkotak. Sekitar tahun 1990an, motor ini menjadi sepeda motor dinas untuk PNS yang bekerja di lingkup kecamatan. Selain Indonesia, motor ini juga dijual di Malaysia sampai negara Amerika Latin seperti Kolombia.

Sekitar tahun 1983, Suzuki menghadirkan Suzuki TRS dengan mesin yang lebih besar 18cc dibanding Suzuki GP100 yang merupakan pendahulunya. Tak lama berselang, pada tahun 1984 Suzuki juga menghadirkan Suzuki TRZ Katana yang merupakan varian sporty dari Suzuki TRS dengan kapasitas mesin yang lebih besar juga. Suzuki TRZ ini diposisikan untuk menggantikan posisi Suzuki GP125. Perbedaan paling mencolok antara Suzuki TRS dengan TRZ selain kapasitas mesinnya, ada pada cover lampu depannya dimana Suzuki TRS tidak diberi cover sementara TRZ diberi cover yang membuatnya nampak ada kemiripan dengan moge Suzuki Katana yang saat itu juga baru hadir di Jepang walau tentun bentuknya tidak sama persis. Selain itu, sepertinya bentuk tangki bensin Suzuki TRS sedikit lebih besar dan lebar dibandingkan Suzuki TRZ Katana.

 
Mesin kedua motor ini hampir sama dengan mesin 1 silinder 2 tak pendingin udara dengan suplai BBM dari karburator. Suzuki TRS didesain untuk lebih irit dengan menggunakan mesin dengan kapasitas 118cc. Untuk Suzuki TRZ Katana, karena didesain untuk lebih sporty dengan tenaga yang lebih maka motor ini menggunakan mesin berkapasitas murni 123cc. Transmisi yang digunakan untuk menyalurkan tenaga kedua motor ini sama-sama manual 5 percepatan tipe wet clutch. Suzuki TRZ Katana sanggup menghasilkan tenaga sebesar 15Hp pada 8500Rpm dan torsi sebesar 12,7Nm pada 7500Rpm.

Fitur keduanya tergolong lumayan lengkap untuk ukuran motor laki jaman era 80an. Motor ini sudah dilengkapi dengan indikator gigi yang kini umum dipasang pada motor bebek. Bisa jadi motor ini merupakan motor pertama di Indonesia yang memakai indikator gigi transmisi. Selain itu pada speedometernya sudah ada tachometer dan indikator lainnya walau belum ada indikator bensin. Starternya masih hanya mengandalkan kick starter. Peletakan karburator motor ini agak berbeda dengan pesaing beratnya saat itu, Yamaha RX series yang karburatornya tepat dibelakang mesin. Motor ini memakai sistem katup rotary sehingga membuat Suzuki meletakkan karburatornya tersembunyi didalam bak mesin. Ini membuat karburator motor ini aman dari pencurian namun terasa kurang aman kala harus menembus genangan air maupun banjir. Untuk keselamatan, Suzuki TRS dan TRZ ini sudah dilengkapi dengan rem cakram dibagian depan sementara untuk bagian belakangnya masih menggunakan rem teromol.

 
Selain untuk pegawai negeri, sepertinya agak jarang masyarakat umum yang memiliki motor ini. Kebanyakan masyarakat Indonesia saat itu lebih memilih Yamaha RX series yang sama-sama bermesin 2 tak atau Honda GL series yang bermesin 4 tak dibanding motor ini. Suzuki TRZ Katana hanya dijual sampai sekitar tahun 1986 saja sementara untuk Suzuki TRS dijual sampai tahun 1994. Kini agak jarang mendapati motor ini dalam kondisi yang masih original karena kebanyakan sudah dimodifikasi sedemikian rupa atau part bodinya hilang. Motor ini kadang masih didapati dijual di daerah-daerah dengan harga sekitar 1 sampai 2 juta saja tergantung kondisi.



Spesifikasi Suzuki TRS 118 dan TRZ Katana 125 ini adalah sebagai berikut :

Spesifikasi Suzuki TRS 118 dan TRZ Katana 125 :
Jenis : Sepeda Motor
Tipe : TRS dan TRZ
Mesin : 2 tak rotary valve 1 silinder 118cc
2 tak rotary valve 1 silinder 123cc
Bore X Stroke : 56.0 X 50.0 mm (TRZ)
Sistem Bahan Bakar : Karburator
Transmisi : Manual 5 Speed
Wheelbase : 1.235 mm
Panjang : 1.895 mm
Lebar : 750 mm
Tinggi : 1.055 mm