Wednesday, November 25, 2015

Kereta Api Gumarang




Sejarah Perkeretaapian

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh de-ngan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.

Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamir-kan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasa-an perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tanggal 28 September 1945. Pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperbolehkan campur tangan lagi urusan perkeretaapi-an di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI).

Berikut penulis akan sedikit berbagi informasi tentang KA Gumarang jurusan Jakarta kota – Surabaya :

 
Gumarang adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Surabaya melewati jalur utara. Sebelumnya, kereta api ini bernama Jayabaya Utara dengan kelas bisnis.

Kereta api Gumarang mulai dioperasikan pada tanggal 20 Mei 2001 melayani koridor Jakarta - Surabaya. Jarak sejauh 725 km ditempuh dalam waktu sekitar 12 jam. Dalam perjalanannya KA Gumarang menelusuri pantai Utara Jawa dan berhenti di Stasiun Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang Tawang, Cepu dan Bojonegoro. Kapasitas KA Gumarang dapat mengangkut sebanyak 488 penumpang dengan rangkaian kereta terdiri dari 2 kelas eksekutif dan 8 kereta kelas bisnis.

Gumarang berasal dari nama banteng (sapi hutan) yang digambarkan sebagai satwa yang gagah berani.

Ban Ki-Moon



 
Nama Lengkap            : Ban Ki-Moon
Profesi                         : -
Tempat Lahir               : Eumseong, Korea Selatan
Tanggal Lahir               : Selasa, 13 Juni 1944
Zodiac                         : Gemini
Warga Negara             : Korea Selatan

BIOGRAFI
Ban Ki-moon lahir pada tanggal 13 Juni 1944 di Eumseoung, Korea Selatan. Lalu keluarganya pindah ke Chungju, tempat di mana ia menghabiskan masa kecilnya. Saat itu Ban masih kecil, dan bisnis rumah penginapan milik ayahnya bangkrut, sehingga keluarganya harus hidup dengan ekonomi yang terbilang miskin. Meskipun begitu, Ban dikenal sebagai anak yang cerdas. Saat ia belajar di sekolah menengah pertama pada tahun 1952, Ban pernah dipilih oleh kelasnya untuk menulis sebuah surat yang ditujukan untuk Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa Bangsa yang waktu itu dijabat oleh Dag Hammarskjold.

Pada tahun 1962, Ban memenangi kontes menulis esai yang diselenggarakan oleh Palang Merah, dan ia pun mendapatkan kesempatan untuk pergi gratis ke Amerika Serikat untuk beberapa bulan. Waktu itu, ia tinggal di San Francisco dengan sebuah keluarga inang yang ditunjuk oleh Palang Merah. Selama ia tinggal di Amerika, ia sempat bertemu dengan Presiden Amerika John F. Kennedy. Pada saat itu, seorang jurnalis bertanya kepada Ban mengenai cita-citanya kelak saat ia sudah dewasa, dan Ban menjawab "Aku ingin menjadi seorang Diplomat".

Ban mendapatkan gelar B.A. di Universitas Nasional Seoul pada tahun 1970, dan pendidikannya berlanjut ketika ia menerima program beasiswa John F. Kennedy School of Government di Universitas Harvard di mana ia mendapatkan gelar Master of Public Administration pada tahun 1985. Selama belajar di Harvard, ia dikenal oleh dosennya sebagai mahasiswa yang mempunyai kombinasi unik antara analisa yang tajam, kerendahan hati, dan ketekunan yang luar biasa.

Ban merupakan Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa Bangsa yang ke delapan menggantikan Kofi Annan pada tahun 2007 dan masih memegang jabatan tersebut sampai sekarang. Sebelum memegang jabatan tersebut, Ban pernah memegang jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Korea Selatan. Ia memulai karir di bidang diplomasi sesaat setelah ia lulus dari Universitas Nasional Seoul pada tahun 1970, dan langsung bergabung Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.


Selama ia menjabat sebagai Sekretaris Jendral PBB, ia tak hanya menekankan pentingnya perdamaian antar negara, tetapi Ban pun juga menekankan pentingnya negara-negara anggota PBB untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pada awal jabatannya, ia mengumumkan bahwa global warning merupakan salah satu isu utama administrasinya untuk dipecahkan bersama. Ia pun juga pernah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat George W. Bush dalam rangka untuk menekankan pentingnya pengambilan langkah-langkah praktis untuk mengurangi jumlah gas efek rumah kaca. Selain itu, dalam pidatonya pada tanggal 1 Maret 2007, Ban juga mengingatkan dunia akan pentingnya peran semua generasi untuk mengurangi global warming dan melestarikan lingkungan.

Pada tanggal 6 Juni, Ban Ki-moon secara resmi mengumumkan keikutsertaannya dalam pemilihan Sekretaris Jendral PBB. Ia mengumumkan bahwa ia akan maju untuk menjadi kandidat Sekretaris Jendral PBB dalam sebuah konferensi pers, setelah sebelumnya masa jabatannya sebagai Sekretaris Jendral periode 2006-2011 habis. Lima Dewan Keamanan PBB mendukung Ban untuk menjadi kandidat lagi. Sesaat setelah itu, diumumkan bahwa tidak ada kandidat lain selain Ban, sehingga ia merupakan calon tunggal dan akhirnya terpilih lagi untuk menjabat posisi yang sama untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2016.

Riset dan Analisis: Galih Setyo Pribadi

PENDIDIKAN
  • Universitas Nasional Seoul
  • Universitas Harvard

PENGHARGAAN
  • Penghargaan Order of Service Merit oleh pemerintah Republik Korea tiga kali (1975, 1986, dan 2006)
  • Penghargaan Decoration for Services to the Republic of Austria (2001)
  • Penghargaan Grand Cross of Rio Branco oleh pemerintah Brazil
  • Gran Cruz del Sol
  • Penghargaan Doctor Honoris Causa oleh Universitas Nasional San Marcos (2011)
  • Penghargaan Doctor of Laws Degree Honoris Causa oleh Universitas Hukum Filipina atau University of the Philippines College of Law (2008)
  • Penghargaan James A. Van Fleet oleh komunitas sosial Korea di New York City

Thursday, November 19, 2015

Tank Medium A9 Mk I Inggris




A9 Mk I Cruiser Tank

Kekuatan utama pasukan tank Inggris pada akhir tahun 1920-an dan awal tahun 1930-an terdiri Vickers medium tank dan tank ringan seperti Carden-Loyd yang digunakan untuk tugas-tugas intai. Pada tahun 1936 British War Office mengumumkan bahwa kekuatan utama pasukan tank Inggris akan terdiri dari dua tipe tank, cruiser tank dan infantry tank. Cruiser tank akan digunakan sebagai pembuka jalan serbuan, oleh karena itu harus mampu bergerak lebih cepat dan lebih lincah sehingga cruiser tank pada umumnya memiliki lapisan baja yang tipis. Sementara infantry tank akan bergerak bersama pasukan infantri dan oleh karena itu memiliki lapisan baja yang lebih tebal, tetapi juga lebih lamban dibandingkan dengan cruiser tank.


Dua tahun sebelum pengumuman dari British War Office, Sir John Carden sudah diminta untuk merancang tank baru sebagai pengganti Vickers medium tank. Tank baru tersebut dirancang agar mampu diproduksi dengan biaya yang tidak terlalu tinggi, mengingat pada tahun 1934 ekonomi dunia masih dipengaruhi oleg Great Depression. Tank tersebut kemudian diberi designasi A9 dan mulai diproduksi pada tahun 1936. Sebanyak 125 unit tank ini diproduksi sampai dengan tahun 1941.

A9 adalah tank Inggris pertama dengan turret berada tepat di tengah body tank dan sekaligus tank Inggris pertama dengan power operated turret, menggunakan tenaga hidrolik untuk memutar turret. Tank ini diawaki enam orang dengan persenjataan utama meriam 2 pdr. Terdapat pula dua turret mini di bagian depan, di samping diriver dengan persenjataan senapan mesin Vickers kaliber 7,7mm. Tank dengan berat sekitar 12 ton ini hanya dilengkapi lapisan baja setebal 6mm di bagian samping dan 14mm di bagian depan.


Inggris mulai mengoperasikan tank ini pada tahun 1939. Unit pertama yang menggunakan tank A9 adalah 1st Armored Division yang ikut bertempur dalam Battle of France di tahun 1940, namun kemudian terpaksa meninggalkan seluruh tank A9 saat ditarik mundur ke Inggris melalui Dunkirk. 2nd Armored Division dan 7th Armored Division kemudian menggunakan A9 dalam pertempuran di Yunani dan Afrika Utara.

Pada masa-masa awal Perang Dunia II, meriam 2 pdr yang digunakan A9 mampu menembus lapisan baja sampai setebal 30mm dan terbukti menghadapi tank-tank milik pasukan Jerman dan Italia. Namun kemudian meriam ini menjadi tidak berdaya ketika Jerman meningkatkan lapisan baja pada tank-tank mereka. Kelemahan utama meriam 2 pdr adalah hanya mampu menembakkan amunisi tipe AP, sehingga tidak mampu digunakan sebagai fire support. Untuk itu maka kemudian dibuat A9 Mark I CS atau varian close support yang dipersenjatai dengan howitzer kaliber 95mm.

Ternyata howitzer kaliber 95mm pun memiliki kelemahan yang hampir sama dengan meriam 2 pdr, hanya mampu menembakkan amunisi tipe HE dan hampir tidak ada amunisi tipe AP untuk howitzer kaliber 95mm. Selain itu ternyata Mark I CS lebih banyak membawa amunisi asap daripada amunisi tipe HE, karena doktrik pasukan tank Inggris pada saat itu menfungsikan Mark I CS untuk membuat tabir asap guna melindungi pasukan tank Inggris jika ada perintah untuk mundur.

Selain kelemahan pada persenjataan, lapisan baja A9 yang hanya 14mm juga menjadi kelemahan lainnya karena mampu ditembus oleh semua persenjataan anti tank Jerman; apalagi setelah Jerman mulai memakai meriam kaliber 88mm sebagai anti-tank weapon. Tank A9 pun akhirnya berhenti digunakan pada tahun 1941.

A9 Mark I Cruiser Tank
·         Krew : 6
·         Senjata : 1 x 2 pdr QF gun (100 rounds) and 3 x 7.7mm Vickers machine guns (3,000 rounds)
·         Panjang : 5.79 m
·         Lebar : 2.49 m
·         Tinggi : 2.64 m
·         Berat tempur : 12,000 kg
·         Mesin : 1 x 150 hp AEC Type 179 six-cylinder petrol engine
·         Kecepatan  : 40 km/h
·         Jangkauan  : 240 km