Sunday, January 28, 2018

Senapan Lee-Enfield Inggris



 
Senapan Lee-Enfield

Senapan Lee-Enfield 2atau dikenal dengan nama dagangnya, Lee-Enfield, atau SMLE (Short Magazine Lee-Enfield, BI: "Lee-Enfield Magazen Pendek"), adalah senapan semi otomatis, dengan system pengisian magazen, dan repetir utama yang digunakan oleh kesatuan militer Kekaisaran Inggris dan negara Persemakmuran Inggris selama paruh pertama dari abad ke-20. Senapan ini adalah senapan standar Angkatan Darat Inggris sejak penggunaan pertamanya pada tahun 1895 sampai 1957.

Senapan ini adalah perancangan ulang dari senapan Lee-Metford yang telah digunakan  oleh Angkatan Darat Inggris pada 1888, Lee-Enfield menggantikan versi sebelumnya seperti senapan Martini-Henry, Martini-Enfield, dan Lee-Metford. Senapan ini menggunakan magazen kotak sepuluh-peluru yang dimuati dengan amunisi Inggris 0,303 secara manual dari atas, baik satu persatu peluru atau dengan menggunakan klip kecil lima-peluru. Senapan Lee-Enfield adalah senjata standar untuk satuan bersenjata senapan dari tentara Inggris dan negara Persemakmuran lainnya, baik di Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Senapan ini juga digunakan secara luas antara lain oleh pasukan militer negara Kanada, India, Afrika Selatan.

Meskipun secara resmi telah digantikan di Inggris dengan L1A1 SLR pada tahun 1957, senapan ini tetap dalam penggunaan luas tentara Inggris hingga awal 1960-an dan senapan runduk varian 7,62 mm L42 tetap dalam penggunaan sampai 1990-an. Sebagai senapan tempur standar infanteri, senapan ini masih ditemukan dalam penggunaan di dalam angkatan bersenjata beberapa negara persemakmuran, terutama dalam Kepolisian India, yang membuat senapan ini menjadi senapan semi otomatis militer terlama yang masih termasuk dalam penggunaan resmi. Produksi total Senapan Enfield diperkirakan telah mencapai lebih dari 17 juta pucuk yang tersebar di seluruh dunia.


 
Penamaan
Lee-Enfield mengambil namanya dari penemu sistem baut senapan, James Paris Lee, dan pabrik di mana senapan ini pertama kali dirancang, Royal Small Arms Factory (RSAF) di Enfield, Britania Raya. Di Australia, Selandia Baru, dan Kanada, senapan ini dikenal hanya sebagai "303". Senapan ini dikaitkan sangat erat sebagai senjata utama Kerajaan Inggris sehingga banyak dirujuk dalam banyak dialog film perang.

Penggunaan militer dan kepolisian saat ini
Seri senapan Lee-Enfield adalah desain senapan aksi-baut tertua yang masih dalam penggunaan resmi; Senapan Lee-Enfield digunakan oleh pasukan cadangan dan kepolisian di banyak negara-negara Persemakmuran Inggris, terutama Kanada, di mana mereka adalah senapan resmi utama yang digunakan Pasukan Keamanan Kanada, dan India, di mana Lee-Enfield secara luas dikeluarkan untuk unit militer cadangan dan polisi. Opsir polisi India yang membawa SMLE Mk* III dan senapan Ishapore 2A1 menjadi pemandangan yang biasa di semua stasiun kereta api di India setelah terjadinya pengeboman kereta api Mumbai tahun 2006 dan serangan teroris Mumbai November 2008. Senapan ini juga masih terlihat digunakan oleh di tangan pasukan cadangan dan kepolisian Pakistan danBangladesh. Di Britania Raya, senapan peluru-tunggal kaliber 0,22 Nomor 8 digunakan secara teratur dengan Angkatan Kadet / Calon Perwira sebagai senapan bidik ringan.

Banyak tentara Afganistan dalam perang Perang Soviet-Afghanistan dipersenjatai dengan senapan Lee-Enfield (senapan umum di Timur Tengah dan di Asia Selatan). Senapan Lee-Enfield saat ini masih diproduksi di daerah Celah Khyber, karena senapan semi otomatis masih tetap senjata efektif di medan padang gurun dan lingkungan pegunungan di mana akurasi jarak jauh lebih penting ketimbang laju tembakan. Senapan Lee-Enfield masih populer di wilayah tersebut hingga saat ini, meskipun kesiapan dan ketersediaan senjata yang lebih modern seperti SKS dan AK-47. 

 
Konversi senapan runduk
Senapan ini dimodifikasi oleh beberapa negara selama masa Perang Dunia I dan II, Perang Korea dengan perubahan antara lain penambahan cheek-piece, penggantian model laras dengan yang lebih berat, dan alat bidik optik. Senapan ini dikenal juga dengan L42A1 yang merupakan modifikasi menjadi senapan runduk No. 4 Mk. 1 menggunakan amunisi kaliber7.62mm NATO.

Spesifikasi senjata Lee-Enfield :
Tipe : Senapan aksi-baut
Negara asal : Bendera Britania Raya Britania Raya sebelum 1922
Sejarah pemakaian : Masa penggunaan 1895-1926 (MLE) 1907sekarang (SMLE)
Digunakan oleh Lihat Pengguna :
Pada perang      
Perang Boer II
Perang Dunia I
Perang Dunia II
Konflik-konflik dalam Koloni Inggris
Perang Kemerdekaan Irlandia
Kedaruratan Malaya
Perang Korea
Perang Saudara Nepal
Perang Afganistan
(dan berbagai konflik lain).
Sejarah produksi
Perancang : James Paris Lee Royal Small Arms Factory, Enfield
Diproduksi : 1895-1907 (MLE) 1907 (SMLE)
Jumlah produksi : lebih dari 17.000.000 (Semua varian)
Varian   Magazen Pendek (SMLE), Lee Enfield Magazen (MLE) Mk. I, Mk. I*, Mk.III, Mk. III*, Senapan No. 4 Mk. 1, Mk. 1* (diproduksi olehSavage and Long Branch), Mk. 1(T) Senapan runduk, Mk. 2, Senapan No 5 Mk. 1 (Karabin Hutan)




Spesifikasi
Berat : 4 kg (8.8 lb) tergantung kepadatan kayu
Panjang : 1.130 mm (44,5 in)
Panjang laras : 635 mm (25 in)
Peluru : Inggris 0,303 (SAA Ball O,303 Mk VII)
Mekanisme : Semi otomatis
Kecepatan peluru : 744 m/s (2,441 ft/s)
Jarak efektif : 550 yard (503 m)
Jarak jangkauan : 2.000 yd (1.829 m)
Amunisi : Magazen 10-peluru, atau diisi dengan klip-pengisi 5-peluru
Alat bidik : Pandangan belakang luncuran, Pandangan depan pos-tetap, Pandangan jarak jauh; Pandangan teleskopik di model runduk.

Tuesday, January 23, 2018

Meriam Artilery Gerak Crusader 155mm



 Meriam Howitzer Crusader 155mm

Meriam Howitzer ini dikembangkan untuk Angkatan Darat AS sebagai pengganti howitzer Paladin dan Angkatan Darat AS yang diperkirakan akan berjumlah lebih dari 800 kendaraan.
Pada bulan Mei 2002, program howitzer ini secara resmi diakhiri oleh Departemen Pertahanan karena tidak dianggap cukup baik  atau tepat untuk kebutuhan keamanan yang berkembang pada abad ke-21.
Pada bulan Agustus 2002, kontraktor utama United Defense dan subkontraktor utama menerima penghentian formal yang mengakhiri semua pekerjaan lebih lanjut mengenai program $ 11 miliar. United Defense kemudian mendapat kontrak untuk menggunakan teknologi yang dikembangkan untuk program howitzer untuk menghasilkan meriam kekuatan meriam yang lebih ringan dan lebih deployable atau meriam non-garis pandang (NLOS).
Percobaan penembakan langsung terhadap howitzer ini dimulai pada bulan Februari 2000 di Yuma Proving Grounds di Arizona, dan pada bulan November 2000 tingkat tembakan 10,4 putaran per menit tercapai. Sistem ini berhasil menyelesaikan tinjauan desain pendahuluannya (PDR) pada bulan November 2001. Versi produksi pertama dijadwalkan pada tahun 2006 dan direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2008. Program meriam ini sedang dilakukan oleh Team Crusader, yang dipimpin oleh United Defense.
Sistem artileri ini  dimaksudkan untuk memberikan peningkatan kemampuan bertahan hidup, mematikan dan mobilitas dan lebih mudah terkontaminasi dan berkelanjutan daripada sistem saat ini. Sebuah baterai dari enam Tentara Salib dapat menghasilkan 15t amunisi dalam waktu kurang dari lima menit. United Defense mengurangi berat dan ukuran kendaraan artileri ini dari 60 menjadi 38 menjadi 41 sehingga memungkinkan dua kendaraan daripada satu untuk diangkut pada pesawat C-5 atau C-17. Hal ini memungkinkan howitzer untuk menjadi lebih mudah tersedia untuk misi dukungan api.
Meriam artileri ini terdiri dari dua kendaraan, howitzer 155mm self-propelled XM2001 dan kendaraan pengangkut lapis baja XM2002. Tingkat otomasi yang tinggi berarti bahwa kendaraan howitzer dan re-supply masing-masing hanya membutuhkan tiga orang untuk mengoperasikannya. Penembak dapat mengendalikan seluruh proses pemuatan dan penembakan dari keamanan kokpit terkomputerisasi di bawah perlindungan senjata dan nuklir biologi dan kimiawi. Selain sistem yang dilacak saat ini, kendaraan suplier lapis baja Tentara Salib ditawarkan dalam varian beroda.

 
Howitzer 155mm self-propelled ini  XM2001, telah sepenuhnya otomatis menangani amunisi dan penembakan yang memungkinkan penembakan 48 putaran on-board dengan kecepatan hingga sepuluh putaran per menit hingga jarak di atas 40km. Ronde pertama misi dapat tembakkan dalam 15 sampai 30 detik. Tentara Salib juga memiliki kemampuan untuk menembakkan beberapa putaran untuk mencapai dampak simultan terhadap target (MRSI). Satu kendaraan Tentara Salib bisa menembak hingga delapan putaran untuk menyerang satu target pada saat bersamaan. Sistem kontrol tembakan digital menghitung solusi penembakan terpisah untuk masing-masing dari delapan proyektil.
Howitzer ini  dipasok kembali oleh kendaraan pasokan amunisi XM2002, yang dilengkapi dengan subsistem penanganan amunisi otomatis. Hal ini memungkinkan tiga orang suplier awak kapal untuk secara otomatis mentransfer, di bawah armor, hingga 48 putaran amunisi dan bahan bakar ke howitzer dalam waktu kurang dari 12 menit. Suplai bisa dilakukan di lingkungan yang terkontaminasi.
Pasokan kendaraan itu sendiri bisa terisi penuh dengan bahan bakar dan 110 peluru amunisi dalam waktu kurang dari 60 menit.

Perintah dan kontrol
Pusat komando howitzer dilengkapi dengan sistem taktis onboard termasuk alat bantu keputusan, dan posisi maju dan alat bantu navigasi dan sistem IFF otomatis.
howitzer mengirim dan menerima informasi medan perang real-time melalui sistem data taktis artileri lapangan maju (AFATDS) dan dapat berkomunikasi langsung dengan kendaraan tempur lainnya. Jaringan transmisi data yang aman secara digital menghubungkan howitzer, memasok kendaraan dan medan tempur lainnya untuk memberi setiap kesadaran situasional situasional kendaraan.

 
Persenjataan
Howitzer ini  bisa mengantarkan semua jenis putaran termasuk bahan peledak, fosfor putih dan asap tinggi, DPICM, penerangan dan putaran SADARM. Sistem persenjataan propelan Tentara Salib yang canggih mencakup meriam, mount senjata, dan sistem pengapian laser. Tabung meriam Tentara Salib adalah saluran tengah tertutup yang didinginkan (IMC) yang memungkinkan tingkat kebakaran yang sangat tinggi.
Ruang meriam dan tabung berlapis krom untuk meminimalkan keausan dan erosi. Ruang ini kompatibel dengan sistem propulsi propelan padat artileri modular (MACS).

Tenaga penggerak
Mesin Crusader dan suspensi hidropneumatik memberikan kecepatan jalan hingga 67km / jam dan kecepatan lintas negara 48km / jam. Transmisi memungkinkan penjadwalan otomatis putaran mesin dan rasio transmisi untuk penghematan bahan bakar. Sistem penggerak dilengkapi drive-by-wire, navigasi posisional dan alat bantu perencanaan gerakan.
Angkatan Darat AS memilih Honeywell International Engines and Systems dan General Electric untuk mengembangkan mesin turbin gas LV100-5 baru untuk Crusader, yang sama dengan tangki tempur utama M1A2, sebagai bagian dari program mesin umum Abrams / Crusader. Mesin baru ini lebih ringan dan lebih kecil dengan akselerasi yang cepat, lebih tenang dan tidak terlihat knalpot.

 
Spesifikasi Howitzer Crusader :
Awak : Tiga (komandan, supir dan penembak)
Pengembang : United Defense
Status : Tidak pernah masuk ke layanan
Panjangnya : 7.53m
Lebar : 3,31 m
Tinggi : 3m
Berat : 43t
Mesin : Mesin turbin LV100-5
Kekuasaan : 1.500 hp
Kecepatan maksimum : 67km / h (on road), 48km / h (lintas negara)
Suspensi : Torsion bar
Senjata : Howitzer XM297E2

Tuesday, January 16, 2018

Sepeda Motor Astrea Star



Astrea Star

Siapa yang tak kenal dengan sepeda motor besutan Honda yang satu ini yang menurut saya sepeda motor ini cukup banyak digunkan masyarakat indonesia di akhir tahun 80an sampai awal tahun 90an, motor ini adalah Honda Astrea Star yang diproduksi oleh pabrikan Honda pada rentang tahun 1985 sampai dengan tahun 1997, hingga saat ini sepeda motor ini masih banyak kita temui di pinggiran kota atau di desa-desa sebagai sarana tranportasi masyarakat indonesia.


Honda astrea star cukup populer pada zamannya sebagai alternatif bagi masyarakat yang mengnginkan kendaraan yang irit dan gesit dengan harga yang terjangkau, berikut penulis memberikan keterangan tentang spesifikasi sepeda motor Astrea Star.

   
Spesifikasi Honda Astrea Star :

Mesin
Tipe Mesin : 4 tak, 1 silinder, SOHC, pendingin udara
Bore x Stroke : 47.0 x 49.5 mm
Volume Silinder : 85.8 CC
Rasio kompresi : 9.4 : 1
Kopling : Manual, Basah, Multiplat
Susunan Silinder : Satu Mendatar
Gigi Transmisi : 4 percepatan
Pola pengoperasian gigi : N-1-2-3-4-N
Karburator : Keihin 16mm x 1

 
Kelistrikan
Baterai : 12V4AH
Busi : C7HSA / U22 FS-U
Sistem Pengapian : CDI AC, tanpa platina
Sistem starter : Kick & Electric

Dimensi
P x L x T : 1845 x 660 x 1050 mm
Tipe Rangka : Back bone
Kapasitas Tangki : 4 lt
Jarak sumbu roda : 1180mm
Berat kosong : 83 kg


Roda - roda
Rem Depan : Tromol
Rem Belakang : Tromol
Ukuran ban depan : 2.25-17 4PR
Ukuran ban belakang : 2.50-17 4PR
Tekanan angin ban
-depan : 175 kPa (25 psi)/1.75 kgf/cm²
-belakang (pengendara saja) : 200 kPa (28 psi)/2.00 kgf/cm²
-belakang (berboncengan) : 225 kPa (32 psi)/2.25 kgf/cm²

Monday, January 8, 2018

Helikopter Multi Peran Turki



T625 Multi-Role Helicopter

T625 adalah helikopter multi peran yang saat ini dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI) untuk Angkatan Bersenjata Turki, sebagai bagian dari Program Helikopter Asli Turki. Turki Undersecretariat for Defence Industries (SSM) menandatangani kontrak dengan TAI pada bulan September 2013, untuk mengembangkan helikopter multi misi memenuhi persyaratan helikopter tujuan umum dari Angkatan Bersenjata Turki dan otoritas sipil.
Sebuah prototipe T625 diresmikan di Pameran Industri Pertahanan Internasional yang diadakan pada bulan Mei 2017. Helikopter tersebut akan menjalani tahap sertifikasi dan kualifikasi pada tahun 2018, sementara penerbangan perdananya dijadwalkan pada bulan September 2018 dan produksi serial diperkirakan akan dimulai pada tahun 2021.
Helikopter ini dirancang sesuai dengan standar penerbangan yang ditetapkan oleh European Aviation Safety Authority (EASA) dan Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Turki (SHGM). Hal ini ditujukan untuk misi seperti pencarian dan penyelamatan, transportasi pasukan / kargo, utilitas, VIP, transshipment, dan evakuasi medis.

Desain dan spesifikasi teknis T625
Helikopter multi-purpose T625 Turki berukuran 15.87m-panjang dan memiliki berat lepas landas maksimum 6.050kg. Ini dilengkapi dengan rotor utama lima pisau dan rotor ekor empat bilah, dirancang untuk meningkatkan kinerja aerodinamis. Helikopter ini dioperasikan oleh awak dua dan dapat menampung hingga 12 penumpang di kabinnya yang luas, yang dapat dikonfigurasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan misi. Volume kompartemen bagasi adalah 1.1m³.
Dilengkapi dengan roda gigi pendaratan tipe yang dapat ditarik, helikopter dapat melakukan pendaratan yang aman pada kondisi medan yang tidak rata.

 
Kokpit dan avionik
Helikopter T625 hadir dengan sistem kokpit kaca penuh, yang dioptimalkan untuk menawarkan kenyamanan dan visibilitas superior bagi kru. Kokpit dilengkapi dengan avionik Aselsan, termasuk dua display misi terpadu layar lebar dengan ukuran layar 8in x 20in, dua unit kontrol komando sentuh masuk komersil 8in x 10in, radio udara, sistem navigasi inersia, dan sistem pencitraan termal.
Ini juga menggabungkan sistem kontrol penerbangan otomatis empat tingkat yang canggih, untuk memperbaiki stabilitas dan penanganan helikopter, sekaligus mengurangi beban kerja pilot.

Tenaga penggerak
Power untuk prototipe T625 berasal dari sepasang mesin turboshaft LHTEC CTS800-4A dengan nilai masing-masing 1.024kW. Unit produksi akan didukung oleh dua mesin turboshaft TS1400, yang dikembangkan secara indigenously oleh Tusas Engine Industries (TEI).


Kinerja T625
Helikopter multi-misi Turki memiliki kecepatan jelajah maksimum 306km / jam dan langit-langit layanan 6.096 m. Dengan tangki bahan bakar standar 1.020kg, helikopter dapat menempuh jarak lebih dari 740km dan bertahan hingga tiga jam dan 48 menit. Penambahan tangki bahan bakar eksternal 280kg meningkatkan daya tahan helikopter menjadi lima jam dan mencapai 948km.
Helikopter ini memiliki kemampuan untuk menahan kondisi iklim, ketinggian dan suhu tinggi yang merugikan baik di siang hari maupun malam hari. Dirancang untuk memenuhi standar kategori A, T625 bisa beroperasi dengan aman jika terjadi kegagalan satu mesin.
Hal ini juga mampu melakukan operasi instrumen penerbangan (IFR) dan aturan operasi penerbangan visual (VFR).

Kontraktor yang terlibat dengan program helikopter Turki
Perusahaan Spanyol CESA dikontrak oleh TAI untuk merancang, mengembangkan, memenuhi syarat, dan menghasilkan sistem tenaga hidrolik, yang terdiri dari dua sistem independen, untuk helikopter T625. Sistem akan digunakan untuk memasok aliran dan tekanan ke landing gear, serta aktuator servo kontrol penerbangan.
Quantum3D, penyedia layanan simulasi dan pelatihan berbasis di AS, memenangkan kontrak dari TAI pada bulan Mei 2017 untuk menyediakan teknologi pembuatan gambar untuk simulator penerbangan helikopter.
Light Helicopter Turbine Engine Company (LHTEC), sebuah kemitraan antara Honeywell International dan Rolls-Royce, bertanggung jawab untuk memasok mesin CTS800 untuk prototipe T625.


Spesifikasi Helikopter T625 :
Jenis proyek : Helikopter multi peran
Pabrikan : Industri Aerospace Turki
Diresmikan : Juni 2017
Berat Take-off Maksimum : 6.050 kg
Kecepatan : 306km / h
Jarak : 740km