Thursday, November 19, 2015

Tank Medium A9 Mk I Inggris




A9 Mk I Cruiser Tank

Kekuatan utama pasukan tank Inggris pada akhir tahun 1920-an dan awal tahun 1930-an terdiri Vickers medium tank dan tank ringan seperti Carden-Loyd yang digunakan untuk tugas-tugas intai. Pada tahun 1936 British War Office mengumumkan bahwa kekuatan utama pasukan tank Inggris akan terdiri dari dua tipe tank, cruiser tank dan infantry tank. Cruiser tank akan digunakan sebagai pembuka jalan serbuan, oleh karena itu harus mampu bergerak lebih cepat dan lebih lincah sehingga cruiser tank pada umumnya memiliki lapisan baja yang tipis. Sementara infantry tank akan bergerak bersama pasukan infantri dan oleh karena itu memiliki lapisan baja yang lebih tebal, tetapi juga lebih lamban dibandingkan dengan cruiser tank.


Dua tahun sebelum pengumuman dari British War Office, Sir John Carden sudah diminta untuk merancang tank baru sebagai pengganti Vickers medium tank. Tank baru tersebut dirancang agar mampu diproduksi dengan biaya yang tidak terlalu tinggi, mengingat pada tahun 1934 ekonomi dunia masih dipengaruhi oleg Great Depression. Tank tersebut kemudian diberi designasi A9 dan mulai diproduksi pada tahun 1936. Sebanyak 125 unit tank ini diproduksi sampai dengan tahun 1941.

A9 adalah tank Inggris pertama dengan turret berada tepat di tengah body tank dan sekaligus tank Inggris pertama dengan power operated turret, menggunakan tenaga hidrolik untuk memutar turret. Tank ini diawaki enam orang dengan persenjataan utama meriam 2 pdr. Terdapat pula dua turret mini di bagian depan, di samping diriver dengan persenjataan senapan mesin Vickers kaliber 7,7mm. Tank dengan berat sekitar 12 ton ini hanya dilengkapi lapisan baja setebal 6mm di bagian samping dan 14mm di bagian depan.


Inggris mulai mengoperasikan tank ini pada tahun 1939. Unit pertama yang menggunakan tank A9 adalah 1st Armored Division yang ikut bertempur dalam Battle of France di tahun 1940, namun kemudian terpaksa meninggalkan seluruh tank A9 saat ditarik mundur ke Inggris melalui Dunkirk. 2nd Armored Division dan 7th Armored Division kemudian menggunakan A9 dalam pertempuran di Yunani dan Afrika Utara.

Pada masa-masa awal Perang Dunia II, meriam 2 pdr yang digunakan A9 mampu menembus lapisan baja sampai setebal 30mm dan terbukti menghadapi tank-tank milik pasukan Jerman dan Italia. Namun kemudian meriam ini menjadi tidak berdaya ketika Jerman meningkatkan lapisan baja pada tank-tank mereka. Kelemahan utama meriam 2 pdr adalah hanya mampu menembakkan amunisi tipe AP, sehingga tidak mampu digunakan sebagai fire support. Untuk itu maka kemudian dibuat A9 Mark I CS atau varian close support yang dipersenjatai dengan howitzer kaliber 95mm.

Ternyata howitzer kaliber 95mm pun memiliki kelemahan yang hampir sama dengan meriam 2 pdr, hanya mampu menembakkan amunisi tipe HE dan hampir tidak ada amunisi tipe AP untuk howitzer kaliber 95mm. Selain itu ternyata Mark I CS lebih banyak membawa amunisi asap daripada amunisi tipe HE, karena doktrik pasukan tank Inggris pada saat itu menfungsikan Mark I CS untuk membuat tabir asap guna melindungi pasukan tank Inggris jika ada perintah untuk mundur.

Selain kelemahan pada persenjataan, lapisan baja A9 yang hanya 14mm juga menjadi kelemahan lainnya karena mampu ditembus oleh semua persenjataan anti tank Jerman; apalagi setelah Jerman mulai memakai meriam kaliber 88mm sebagai anti-tank weapon. Tank A9 pun akhirnya berhenti digunakan pada tahun 1941.

A9 Mark I Cruiser Tank
·         Krew : 6
·         Senjata : 1 x 2 pdr QF gun (100 rounds) and 3 x 7.7mm Vickers machine guns (3,000 rounds)
·         Panjang : 5.79 m
·         Lebar : 2.49 m
·         Tinggi : 2.64 m
·         Berat tempur : 12,000 kg
·         Mesin : 1 x 150 hp AEC Type 179 six-cylinder petrol engine
·         Kecepatan  : 40 km/h
·         Jangkauan  : 240 km

No comments: