Tuesday, March 10, 2020

Mengenal Pesawat Latih Tempur Serba Guna JL-10 Falcon, Tiongkok


JL-10 Falcon

Para kadet pilot jet tempur di sekolah penerbangan Angkatan Udara People’s Liberation Army (PLA) telah menerima pelatihan intensif dengan pesawat JL-10 Falcon yang baru ditugaskan, sebuah pesawat yang dirancang untuk membiasakan para kadet dengan pesawat tempur terbaik Tiongkok seperti J-16 dan J- 20, lansir Globaltimes.
Chen Ming, kadet pilot pertama di Akademi Penerbangan Shijiazhuang menggunakan pesawat JL-10 untuk mempelajari teknik terbang dasar pada tahun 2019, dan telah berpartisipasi dalam pelatihan taktis tunggal sejak liburan Festival Musim Semi berakhir, tulis PLA Air Force Online.


Pada akhir 2018, kadet grup Chen adalah yang pertama menggunakan pesawat latih baru yang dikembangkan di dalam negeri di akademi. Pejabat sekolah penerbangan menghabiskan enam bulan pengembangan program, melatih instruktur penerbangan tentang cara mengajar taruna, tulis laporan itu.
Laporan tersebut memberikan informasi terperinci tentang pelatihan akademi, dan sebuah foto yang memperilhatkan setidaknya tujuh pesawat JL-10 terbang dalam formasi.
Laporan itu menyatakan bahwa Akademi Penerbangan Shijiazhuang puas dengan JL-10 dan mengakui kinerjanya selama pelatihan khusus, kata Weihutang, kolumnis urusan militer yang berafiliasi dengan China Central Television. 


JL-10 adalah pesawat latih transisi untuk pilot jet tempur generasi ketiga dan keempat, jelas Weihutang . Generasi ketiga dan keempat dalam standar Tiongkok sama dengan generasi keempat dan kelima dalam standar internasional, yang mencakup jet tempur seperti J-10, J-11, J-16, dan J-20.
Dikenal sebagai L-15 untuk varian ekspornya, JL-10 Falcon adalah pesawat latih baru dan pesawat tempur ringan yang menggunakan teknologi canggih, termasuk desain aerodinamis canggih, sistem kontrol fly-by-wire, dan struktur avionik terbuka . Ini dilengkapi dengan banyak teknologi canggih yang tidak dimiliki pesawat latih Cina lainnya, seperti K-8, kata para analis.

 
China akan melatih lebih banyak pilot dengan pesawat terbang canggih, karena lebih banyak jet tempur sedang ditugaskan oleh Angkatan Udara, kata seorang pakar militer yang meminta tidak disebutkan namanya kepada Global Times, Minggu.
Bila diperlukan, JL-10 juga dapat dilengkapi dengan senjata dan berfungsi sebagai pesawat serang darat, jadi itu bukan hanya pesawat latih, kata pakar tersebut.
JL-10 juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi varian pesawat latih berbasis kapal induk, kata Weihutang.
(dari : https://jakartagreater.com )





No comments: