N219 Multi-Mission Aircraft
Pesawat multi-misi N219
N219 adalah pesawat serbaguna multi-peran, twin-turboprop yang
dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Badan Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN) untuk memenuhi persyaratan pelanggan pertahanan dan
sipil.
Pesawat multiguna ini dapat digunakan untuk transportasi penumpang,
pasukan dan kargo, evakuasi medis (MEDEVAC), pencarian-dan-penyelamatan (SAR),
misi pengawasan dan patroli.
Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya di Bandara Internasional
Husein Sastranegara di Bandung, Indonesia, pada bulan Agustus.
Detail desain pesawat N219
N219 adalah monoplan sayap tetap yang mengintegrasikan struktur sayap
yang dipasang tinggi, badan pesawat berbentuk kotak, dan konfigurasi ekor
konvensional. Pesawat multiguna ini dilengkapi dengan pembangkit listrik yang
efisien, suite avionik canggih dan roda pendaratan roda tiga tetap. Ini
dirancang untuk memberikan manfaat teknis dan ekonomi kepada operator.
Pesawat ini memiliki panjang keseluruhan 16,7m, tinggi 6,2m dan lebar
sayap 19,5m. Track wheel dan ground clearance pesawat masing-masing 3,7m dan
0,7m.
N219 mampu membawa beban hingga 7.030kg saat lepas landas dan 6.940kg
saat mendarat. Berat kosong yang beroperasi dari pesawat adalah 4.039kg.
Kapasitas muatan maksimum adalah 2.300 kg, sedangkan kapasitas muatan maksimum
bahan bakar adalah 1.600 kg.
Kokpit dan avionik
Kokpit N219 mengakomodasi dua anggota kru dalam pengaturan tempat
duduk berdampingan. Ini dilengkapi dengan avionik suite Garmin G1000,
mengintegrasikan tampilan penerbangan utama (PFD) dan tampilan multi-fungsi
(MFD). Layar beresolusi tinggi menampilkan instrumentasi penerbangan seperti
indikator kecepatan udara, altimeter, indikator heading, dan indikator deviasi
mata kuliah, bersama dengan navigasi , data cuaca dan medan, dan informasi lalu
lintas dan mesin.
Rangkaian avionik ini juga mencakup sikap dan sistem referensi heading
GRS77 (AHRS) dan dapat diintegrasikan dengan sistem peringatan dan peringatan
medan (BAW) Kelas-B, serta basis data medan dan navigasi bawaan.
Dek penerbangan dapat digabungkan dengan radar warna digital GWX 68,
penerima tautan data GDL 69 / 69A, dan teknologi visi sintetis (SVT).
Kabin N219
Pesawat ini menawarkan kabin luas dengan penampang terbesar di
kelasnya. Kabin tanpa tekanan berukuran panjang 6,5 m, lebar 1,7 m dan tinggi
1,7 m. Menawarkan volume penyimpanan bagasi 3,80 m³.
Kabin dapat dengan mudah dikonfigurasikan untuk memenuhi persyaratan
misi khusus. Hal ini dapat diinstal dengan kursi menghadap ke depan dan kursi
menghadap ke samping untuk transportasi penumpang dan pasukan masing-masing.
Konfigurasi transportasi kargo dapat mendukung pengangkutan tiga kontainer D2
atau tiga palet.
Pesawat ini juga dilengkapi dengan pintu kargo lebar dengan panjang
1,45 m dan lebar 1,5 m, yang akan memungkinkan operator melakukan pemuatan /
pembongkaran kargo yang cepat. Ini dapat diintegrasikan dengan tandu untuk
pasien dan pengaturan tempat duduk untuk staf medis, serta peralatan medis,
dalam konfigurasi MEDEVAC.
Mesin dan kinerja
Pesawat ini ditenagai oleh dua mesin turboprop Pratt & Whitney
PT6A-42 yang menggerakkan dua baling-baling logam berbilah empat Hartzell.
Setiap mesin mengembangkan daya maksimum 850shp. Pembangkit listrik memastikan
operasi dalam kondisi panas dan tinggi.
Pesawat membutuhkan jarak lepas landas 455 m dan jarak pendaratan 493
m. Itu bisa lepas landas dari landasan pacu pendek dan melakukan lepas landas
dan mendarat di permukaan yang tidak beraspal. Ini memiliki kecepatan jelajah
ekonomis 190kt dan kecepatan kios 59kt. Itu bisa naik pada tingkat 1,938 kaki
per menit untuk mencapai ketinggian operasi 10.000 kaki.
Kecepatan jelajah maksimum pesawat adalah 210kt. Ia dapat mencapai
kisaran 149nmi pada muatan maksimum dan terbang ke kisaran maksimum 831nmi
dengan muatan bahan bakar penuh di kapal.
Karakteristik Umum
Jenis pesawat : Pesawat utilitas multi-peran
Pabrikan : PT Dirgantara Indonesia
Berat Take-off Maksimum : 7,030kg
Muatan : 2,300kg
No comments:
Post a Comment