Ceplukan (Physalis Angulata) Yang Kaya Manfaat
Mungkin kita sering meliahat dan pernah mencicipinya tapi taukah anda kandungan apa saja yang ada dalam tumbuhan ini ......
Ceplukan atau ciplukan yang dalam bahasa latin disebut sebagai Physalis
angulata merupakan salah satu tumbuhan herbal yang hidup semusim dan mempunyai
tinggi sekitar 1 meter
saja. Ceplukan atau ciplukan (Physalis angulata) yang mempunyai buah khas yang
tertutup oleh pembesaran kelopak bunga ini kaya akan berbagai manfaat terutama
sebagai tanaman herbal (obat-obatan).
Ceplukan atau ciplukan dikebal dengan berbagai
nama daerah (lokal) seperti keceplokan, ciciplukan (Jawa), nyornyoran,
yoryoran, (Madura), cecendet, cecendetan, cecenetan (Sunda), kopok-kopokan,
kaceplokan, angket (Bali), leletep (sebagian Sumatra), leletokan (Minahasa),
Kenampok, dedes (Sasak), lapunonat (Tanimbar, Seram), daun kopo-kopi, daun
loto-loto, padang rase, dagameme, angket, dededes, daun boba, dan lain-lain.
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai cutleaf
groundcherry, wild tomato, camapu, dan winter cherry. Sedangkan dalam bahasa
ilmiah (latin) disebut sebagai Physalis angulata yang bersinonim dengan
Physalis minima dan Physalis peruviana. Ceplukan merupakan tanaman semusim yang
mempunyai tinggi sekitar 1 meter. Batang ciplukan berongga dan bersegi tajam.
Daun ceplukan berbentuk bulan telur dengan
ujungnya yang meruncing. Tepi daun terkadang rata terkadang tidak dengan
panjang daun antara 5-15 cm dan lebar 2-10 cm. Bunga ceplukan (Physalis
angulata) terdapat di ketiak daun, dengan tangkai tegak berwarna keunguan dan
dengan ujung bunga yang mengangguk. Kelopak bunga berbagi lima,
dengan taju yang bersudut tiga dan meruncing. Mahkota bunga menyerupai lonceng,
berlekuk lima berwarna kuning muda
dengan noda kuning tua dan kecoklatan di leher bagian dalam. Benang sari
berwarna kuning pucat dengan kepala sari biru muda. Buah ceplukan (Physalis
angulata) terdapat dalam bungkus kelopak yang menggelembung berbentuk telur
berujung meruncing berwarna hijau muda kekuningan, dengan rusuk keunguan,
dengan panjang sekitar 2-4 cm. Buah buni di dalamnya berbentuk bulat memanjang
berukuran antara 1,5-2 cm dengan warna kekuningan jika masak. Rasa buah
ciplukan manis dan kaya manfaat sebagai herbal. Pohon ceplukan diduga berasal
dari daerah tropis Amerika dan tersebar ke berbagai kawasan di Amerika, Pasifik,
Australia, dan Asia
termasuk Indonesia.
Di Indonesia, ciplukan tumbuh secara alami di semak-semak dekat pemukiman
hingga pinggiran hutan. Tumbuhan yang kaya manfaat sebagai obat-obatan (herbal)
ini mampu hidup hingga ketinggian 1.600 meter dpl.
Kaya Khasiat dan Manfaat. Ceplukan banyak
dimanfaatkan sebagai tanaman herbal (obat-obatan). Akar tumbuhan ciplukan dapat
digunakan sebagai obat cacing dan penurun demam. Daun Ciplukan (Physalis
angulata) bermanfaat sebagai obat penyembuhan patah tulang, busung air, bisul,
borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut, dan kencing nanah. Sedangkan buah
ciplukan sendiri sering dimakan langsung untuk mengobati epilepsi, sulit buang
air kecil, dan penyakit kuning. Pada pohon ceplukan mengandung senyawa-senyawa
aktif yang antara lain saponin (pada tunas), flavonoid (daun dan tunas),
polifenol, dan fisalin (buah), Withangulatin A (buah), asam palmitat dan
stearat (biji), alkaloid (akar), Chlorogenik acid (batang dan daun), tannin
(buah), kriptoxantin (buah), vitamin C dan gula (buah).
Ceplukan dapat dimanfaatkan sebagai
antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan
(imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, analgesik, dan sitotoksik. Juga
sebagai peluruh air seni (diuretic), menetralkan racun, meredakan batuk,
mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti tumor. Melihat aneka
manfaat pohon ciplukan yang sedemikian besar sungguh mengherankan hingga
sekarang belum ada satupun yang berusaha membudidayakannya. Tanaman ceplukan
masih dibiarkan tumbuh liar secara alami.
No comments:
Post a Comment