KRI Kelas BUNG TOMO
Kapal Perang Bung Tomo class adalah Kapal Perang patroli
lepas pantai bertipe korvet. Kapal perang ini awalnya dibangun untuk Angkatan
laut kerajaan Brunei namun tidak jadi dibeli karena alasan tertentu. Tiga kapal
tersebut dibuat oleh BAE Systems Inggris. Kapal-kapal kelas Bung Tomo dipersenjatai
dengan rudal anti kapa MBDA Exocet Blok II dan rudal Seawolf MBDA untuk
pertahanan udara. Meriam utama adalah Melara Oto 76mm;. Kapal juga membawa dua
tabung torpedo, dua senjata 30mm yang bisa dikendalikan dari jarak jauh serta
menyediakan tempat bagi satu helikopter.
Sistem senjata dan elektronik ketiga korvet kelas Bung Tomo lebih
ini lebih hebat daripada korvet Sigma Indonesia. Anti-udaranya telah
menggunakan peluru kendali Seawolf. Sementara Sigma Indonesia masih menggunakan
Mistral. Korvet kelas Bung Tomo juga dilengkapi
sensor anti kapal selam (Thales Underwater Systems hull-mounted sonar), serta
piranti canggih lainnya: Radamec electro-optic weapons director , Thales
Sensors Cutlass countermeasures dan Scorpion radar jammer. 7 korvet modern yang bergerak dengan sistem terintegrasi, tentu akan menjadi
mesin perang yang mematikan. Belum lagi jika dikombinasikan dengan fregat kelas
Van Speijk. Formasi tempur kapal Indonesia akan semakin beragam.
KRI Jhon Lie dan KRI Usman Harun
Perbedaan mencolok adalah, Korvet/
Light Frigat kelas Bung Tomo memiliki bobot 1940 ton, sementara korvet sigma
lebih ringan, yakni 1692 ton. Bobot yang lebih berat membuat kecepatan jelajah
Nakhoda Ragam turun menjadi 22km/jam. Sementara korvet Sigma melaju dengan
kecepatan jelajah 33km/jam, untuk jarak 6700 km.
Korvet kelas Bung Tomo telah
dilengkapi Nautis II command and weapons control. Nautis II merupakan piranti
multifungsi untuk berhadapan dengan ancaman: udara, permukaan dan laut. Data/
informasi disuplai oleh berbagai sensor dan sistem senjata, untuk dimunculkan
ke War-Room, seperti navigasi, target tracking, ancaman, alokasi senjata dan
weapons control functions. Kemampuan kapal ini hampir sama dengan Light Frigate
Lekiu Class Malaysia. Hanya saja Lekiu memiliki hanggar helikopter.
Persenjataan
Namun jika dilihat dari jenis persenjataan dan sistem elektroniknya, Light Frigate kelas Bung Tomo sangat siap untuk bertempur.
Namun jika dilihat dari jenis persenjataan dan sistem elektroniknya, Light Frigate kelas Bung Tomo sangat siap untuk bertempur.
Persenjataan yang diusung:
• 2 x 4 MBDA Exocet MM40 Block II missile launcher.
• MBDA Seawolf surface-to-air missile.
• 1 x Oto Melara 76mm gun.
• 2 x MSI Defence DS 30B REMSIG 30mm guns
• 2 x 3 324mm torpedo tubes BAE Systems.
• Thales Sensors Cutlass 242 countermeasures. Rudal Exocet MM40 Block II (tenaga roket) bisa dikonversi menjadi Block III (tenaga jet), sehingga jangkuannya mencapai 180 km, dibandingkan Block II hanya 75 km.
• 2 x 4 MBDA Exocet MM40 Block II missile launcher.
• MBDA Seawolf surface-to-air missile.
• 1 x Oto Melara 76mm gun.
• 2 x MSI Defence DS 30B REMSIG 30mm guns
• 2 x 3 324mm torpedo tubes BAE Systems.
• Thales Sensors Cutlass 242 countermeasures. Rudal Exocet MM40 Block II (tenaga roket) bisa dikonversi menjadi Block III (tenaga jet), sehingga jangkuannya mencapai 180 km, dibandingkan Block II hanya 75 km.
Radar dan Alat Sensor:
• Radamec 2500 electro-optic weapons director.
• Thales Underwater Systems TMS 4130C1 hull-mounted sonar.
• BAE Sys Insyte AWS-9 3D E & F-band air & surface radar.
• BAE Insyte 1802SW I/J-band radar trackers.
• Kelvin Hughes Type 1007 navigation radar.
• Thales Nederland Scout radar for surface search.
• 1 Helikopter sekelas S-70B Seahawk
• Radamec 2500 electro-optic weapons director.
• Thales Underwater Systems TMS 4130C1 hull-mounted sonar.
• BAE Sys Insyte AWS-9 3D E & F-band air & surface radar.
• BAE Insyte 1802SW I/J-band radar trackers.
• Kelvin Hughes Type 1007 navigation radar.
• Thales Nederland Scout radar for surface search.
• 1 Helikopter sekelas S-70B Seahawk
No comments:
Post a Comment