Hindustan (HAL) Tejas / Light Combat Aircraft (LCA) Light Multi-Role
Fighter
India memulai proyek Light Combat Aircraft (LCA) pada 1983. Secara
resmi diberi nama Tejas (Bahasa Sansekerta dari cahaya) pada 2003. Pesawat ini
dikembangkan sebagai pesawat ringan dan ekonomis pengganti pesawat MiG-21 milik
Au India yang menua. Di bawah petunjuk Aeronautical Development Agency (ADA)
India, kontraktor utama Hindustan diberi kewenangan penuh untuk mendisain dan
pembuatan LCA. HAL juga bertanggung jawab untuk mengkoordinasi beberapa
laboratorium pemerintah, institusi pendidikan, sub-kontraktor.
Hasil dari pengembangan ini adalah desain sayap delta yang mempunyai
teknologi modern tingkat lanjut termasuk sistem kontrol fly-by-wire, sistem
avionic terintegrasi, penggunaan bahan komposit, dan display “glass cockpit”.
Fitur canggih lainnya termasuk radar multi-mode, pod pelacakan laser dan sistem
FLIR, sistem navigasi “ring laser gyro inertial”, deretan alat tempur
elektronik komprehensif, dan sistem komunikasi yang resistan jamming.
Sayangnya, program Tejas mengalami banyak penundaan yang menyebabkan
lamanya pengembangan sedikitnya satu dekade. Masalah pertama adalah ketika
desain telah diselesaikan pada 1990, komisi pemerintah menemukan banyak
kekurangan pada area teknologi kritis. Sehingga pemerintah memutuskan untuk
membuat dua demonstrator teknologi untuk meyakinkan terselesaikannya masalah
teknologi. Pesawat pertama dari demonstrator teknologi ini diselesaikan pada
1995, tetapi kesulitan pada sistem kontrol penerbangan dan pembuatan komponen
komposit structural menyebabkan pesawat ini belum dapat terbang.
Masalah besar lainnya adalah pada 1998 ketika tes nuklir India
menyebabkan AS memberi sanksi pelarangan penjualan mesin turbofan General
Electric F404 kepada India. Sanksi ini juga menyebabkan berhentinya bantuan
dari Lockheed Martin dalam pengembangan sistem kontrol penerbangan. India
memutuskan untuk melanjutkan program ini kendati banyaknya masalah yang
dihadapi dan memutuskan untuk membuat mesin jet sendiri untuk menggantikan
F404. Keputusan ini menyebabkan timbulnya masalah lain karena penundaan
produksi dan bertambahnya biaya untuk mengembangkan mesin Kaveri baru. Masalah
ini semakin diperparah dengan keputusan pembelian kembali mesin F404 tambahan
untuk produksi awal Tejas, setelah AS membatalkan sanksinya. Diharapkan mesin
Kaveri dapat mulai dipakai pada 2010.
Demonstrator teknologi pertama (TD-1) akhirnya dapat terbang pada
2001. Selanjutnya diikuti dengan TD-2 dan dua pesawat purwarupa (PV-1 and
PV-2). Pesawat-pesawat ini digunakan untuk melakukan ujicoba dan menguji
teknologi canggih yang akan digunakan pada Tejas. Fase tes kedua telah dimulai
pada akhir 2006 dengan ditandai penerbangan pertama pesawat purwarupa produksi
PV-3. Tes lain yang telah dilakukan termasuk model angkatan laut (naval) PV-4
dan model trainer PV-5. Tes penerbangan untuk integrasi senjata dilakukan pada
awal 2007 tetapi pesawat ini tidak akan mulai beroperasi hingga 2010.
Sejarah:
Terbang perdana : (TD-1) 4 January 2001
Tahun penggunaan : planned for 2010
Crew : one: pilot
Harga : $21 million
AIRFOIL SECTIONS:
Wing Root: unknown
Wing Tip: unknown
Dimensi :
Panjang : 43.27 ft (13.20 m)
Rentang sayap : 26.88 ft (8.20 m)
Tinggi : 14.42 ft (4.40 m)
Area sayap : 412.6 ft² (38.4 m²)
Area Canard : not applicable
Berat :
Kosong : 12,125 lb (5,500 kg)
Beban terbang normal : 18,740 lb (8,500 kg) [clean]
Beban terbang full : 27,560 lb (12,500 kg)
Kapasitas bahan bakar : 795 gal (3,000 L); external: 1,055 gal (4,000
L)
Daya angkut max: 8,820 lb (4,000 kg)
Mesin :
Mesin : (prototypes) one General Electric F404-F2J3 or F404-IN20
turbofan; (production) one GTRE GTX-35VS Kaveri turbofan
Daya dorong : (F404-F2J3) 18,100 lb (80.50 kN); (F404-IN20) 18,700 lb (83.18
kN); (GTX) 20,200 lb (89.86 kN)
Keceptan :
Kecepan max : at altitude: 1,195 mph (1,920 km/h) at 36,000 ft (11,000
m), Mach 1.8; at sea level: unknown
Kecepatan menanjak : unknown
Ketinggian terbang : 50,000 ft (15,250 m)
Daya jangkau : 460 nm (850 km)
g-Limits: +9 / -3.5
Senjata :
Gun : one 23-mm GSh-23 twin-barrel cannon (220 rds)
Stations : eight external hardpoints
Air-to-Air Missile: R-77/AA-12 Adder, R-73/AA-11 Archer, BVRAAM
Air-to-Surface Missile: up to two conventional cruise missiles,
anti-ship missiles
Bomb: laser-guided bombs, conventional bombs, cluster bombs
Other: rocket pods
Tipe :
LCA-TD-1: First technology demonstrator equipped with a General
Electric F404-F2J3 turbofan
LCA-TD-2: Second technology demonstrator
LCA-PV-1 and PV-2: Single-seat prototype vehicles
LCA-PV-3: Single-seat prototype vehicle that should be at or very
close to production form, equipped with in-flight refueling capability
LCA-PV-4: Single-seat prototype vehicle for a naval variant
LCA-PV-5: Two-seat trainer prototype vehicle
Tejas: Production model for the Indian Air Force
Trainer: Two-seat trainer model
Navy model: A navalized version with strengthened landing gear and a
redesigned forward fuselage to be used aboard a future Indian aircraft carrier
MCA: Planned Medium Combat Aircraft derived from the LCA, supposed to
possess greater stealth characteristics and thrust-vectoring capability
Peperangan : Belum ada
Pengguna :
India, Bharatiya Vayu Sena (Indian Air Force)
India (Indian Naval Air Squadron)
j3fr1 is offline
No comments:
Post a Comment