Sukhoi Su-24 (kode NATO: ‘Fencer’) adalah pesawat penyerang
segala cuaca Uni Soviet yang paling maju pada tahun 1970-1980an. Pesawat ini
diawaki dua orang, mempunyai dua mesin dan merupakan pesawat Soviet pertama
yang memiliki perangkat navigasi dan serang digital terintegrasi. Secara fisik
mirip dengan General Dynamics F-111 Aardvark dari Amerika Serikat, namun
memiliki kemampuan mendekati Panavia Tornado IDS dari Inggris dan Jerman.
Latar Belakang
Rancangan Su-24 berawal dari kebutuhan AU Soviet akan pesawat penyerang baru
untuk menggantikan Ilyushin Il-28 dan Yakovlev Yak-28, dengan spesifikasi
pesawat penyerang segala cuaca dengan kemampuan terbang supersonic pada
ketinggian rendah dan dilengkapi dengan perangkat navigasi dan serang paling
maju. Pesawat ini juga dituntut mempunyai kemampuan lepas landas dari landasan
pendek.
Prototip pertama, T-6-1 terbang pertama kali tahun 1967, dengan sayap delta
dan mempunyai mesin lift di tengah-tengah badannya, serupa dengan Sukhoi T-58VD
‘Flagon-B’. T-6-1 susah untuk dikendalikan ketika mendarat. Sukhoi memodifikasi
prototip pertama ini menjadi T-6-2 yang tidak memilki mesin lift tetapi
memiliki sayap dengan wingtips yang mengarah kebawah dan flaps, mirip dengan
yang dimiliki British Aircraft Corporation TSR.2. Hanya desain sayap rendahnya
susah untuk dibawa terbang di ketinggian rendah.
Prototipe lainnya kemudian dipasangi sayap variable-geometry, seperti pada
Sukhoi Su-17 ‘Fitter’ dan Mikoyan-Gurevich 23-11, lalu diberi nama T-6-2IG. Terbang
perdana tahun 1970 dan diberi kode Su-15M. Intelijen Barat salah
menginterpretasikan dan memberi kode Su-19 hingga 1981.
Versi produksi masal, dengan basis T-6-2IG, terbang perdana tahun 1971 dan
masuk dinas aktif tahun 1974 dengan kode Su-24 ‘Fencer-A’. Walaupun terdapat
beberapa masalah dengan sistem avioniknya, Su-24 cukup populer dikalangan awak
dan teknisinya, yang menamainya Chemodan, artinya koper (suitcase) karena
kemampuannya membawa beban berat dan tangguh.
Pengalaman tempur pertama didapat di Afghanistan
tahun 1984. Sementara dalam kampanye pemboman di Chechnya
tahun 1990an kemampuan pemboman Su-24 dinilai kurang presisi mengakibatkan
tingginya jumlah korban sipil.
Sekitar 1200 Su-24 diproduksi. 447 masuk dinas aktif di AU Soviet sementara
130 di AL Soviet. Versi upgrade diberi kode Su-24M. Versi ekspornya, Su-24MK
(Kommercheskiy, komersial), dijual ke beberapa diantaranya; 10 ke Algeria, 15
ke Libya dan 12 ke Syria, serta kira-kira 30an dijual ke Iran dan Irak. Ada
perbedaan versi mengenai jumlahnya, tetapi sebuah sumber di Soviet menyebutkan
bahwa 9 dijual ke Iran, sementara 24 ke Irak. Tetapi Iran
mengklaim mereka membeli 14, dan mendapatkan 16-18 pesawat eks-Irak yang dibawa
kabur pilotnya ke Iran
ketika Perang Teluk I tahun 1991. Ketika Uni Soviet pecah sejumlah besar Su-24
masih dioperasikan oleh negara-negara seperti Azerbaijan,
Belarusia, Kazakhstan,
Russia, Uzbekistan
dan Ukraina.
Desain
Su-24 mirip tetapi lebih besar dari Mikoyan-Gurevich MiG-23 ‘Flogger’.
Memiliki sayap sayung dengan pangkal sayap terletak di belakang lubang saluran
udara masuk mesin. Sangat stabil di ketinggian rendah berkat letak sayapnya
yang tingi, namun sedikit lebih susah diterbangkan. Konfigurasi sayap tekuknya
antara lain; 16˚ untuk lepas landas dan mendarat, 35 dan 45˚ untuk terbang
jelajah sesuai dengan ketinggian dan 69˚ untuk terbang supersonik di ketinggian
rendah. Mempunyai kecepatan take-off yang lebih rendah dari Su-17 ‘Fitter’,
yaitu 230 km/j (143 mph) walaupun mampu membawa beban lebih berat.
Saluran udara masuk (intake) Su-24 terletak disamping badan. Versi awal
‘Fencer-A’ memiliki variable intake, dengan kecepatan maksimum 2.320 km/j
(1.440 mph), Mach 2,18 di ketinggian, dan ketinggian maksimum (ceiling) 17.500
m (57.400 kaki). Dihilangkan pada versi berikutnya untuk mengurangi beban dan
mengurangi biaya perawatan, karena Su-24 beroperasi pada ketinggian rendah.
Tidak membawa pengaruh pada kemampuan terbang rendahnya, tetapi kecepatan
maksimum di ketinggian dan ketinggian maksimumnya turun menjadi Mach 1,35 dan
11.000 m (36.100 kaki).
Su-24 ditenagai sepasang Saturn/Lyulka AL-21F-3A
turbojet dengan afterburner, menghasilkan daya dorong 109,8 kN (24.700 lbf)
setiap mesinnya. Awal kemunculan Su-24 membuat panik analis Barat, serupa
dengan dengan MiG-25, karena perkiraan Su-24 memiliki mesin turbofan yang
sangat efisien, memungkinkannya untuk terbang lebih jauh. Kemampuan mesin
turbojet ini memang bagus, tetapi mengkonsumsi bahan bakar lebih besar, serta
mahal produksi dan perawatannya susah.
Versi awal ‘Fencer-A’ memiliki tubuh bagian belakang seperti kotak, namun
dirubah pada desain selanjutnya mengikuti bentuk mesin untuk mengurangi
hambatan (drag). Versi selanjutnya juga memiliki tiga antena di hidung, parasut
untuk membantu pengereman ketika mendarat dan inlet ram-air di pangkal sirip
vertikal. Pesawat versi baru ini diberi kode ‘Fencer-B’ oleh NATO.
Su-24 diterbangkan oleh seorang pilot, dibantu seorang WSO (Weapon Systems
Officer, operator senjata) dan duduk berdampingan, seperti pada F-111. Versi
awal Su-24 mempunyai radar terrain-following dan radar serang yang terpisah,
serta sistem navigasi Doppler. Sistem ini merupakan yang tercanggih di Soviet
pada masanya.
Su-24 dilengkapi sebuah kanon GSh-6-23 dengan 500 butir peluru yang dipasang
di bagian bawah perut. Mempunyai delapan gantungan senjata; dua di pangkal
sayap, dua di sayap dan empat di tubuh, dengan kapasitas maksimum 8000 kg
(17.600 lb). Su-24 juga memiliki kemampuan membawa senjata nuklir. Untuk
pertahanan diri Su-24 biasanya membawa dua atau empat rudal R-60 (AA-8
‘Aphid’).
Versi awal Su-24 tidak dilengkapi peralatan ECM yang memadai. Hanya membawa
RWR (Radar-Warning Receiver) Sirena tanpa sistem pengacau radar musuh (jammer).
Versi selanjutnya telah dilengkapi RWR yang komprehensif dengan peralatan
jammer aktif. Ditandai dengan adanya antena ditiap sisi intake dan diujung
sirip vertikal. Su-24 dengan peralatan RWR baru ini diberi kode ‘Fencer-C’ oleh
NATO. Beberapa varian ‘Fencer-C’ dan juga Su-24M ‘Fencer-D’ memiliki pangkal
sayap yang lebih besar untuk menempatkan dispenser chaff dan flare. Sementara
beberapa varian memiliki dispenser ini dikanan-kiri sirip vertikalnya.
Su-24 memiliki dimensi yang hampir sama dengan F-111. Tetapi kemampuannya
jauh dibawah F-111 dan hanya mendekati Tornado. Sementara mesinnya yang kurang
efisien membuat jarak jelajah Su-24 lebih rendah dibandingkan dua saingannya
itu.
Spesifikasi
Didasarkan pada spesifikasi Su-24M.
* Panjang: 22,67 m (80 kaki 6 inci)
* Rentang sayap: Sayap terbuka 17,63 m (57 kaki 10 inci), sayap tekuk 10,36 m (34 kaki)
* Tinggi: 6,19 m (20 kaki 3 inci)
* Luas sayap: 55,2 m2 (594 kaki2)
* Berat kosong: 22.300 kg (49.160 lb)
* Berat maksimum lepas landas: 39.700 kg (87.500 lb)
* Mesin: 2 Saturn/Lyulka AL-21F-3A turbojet, daya dorong 75 kN, 110kN dengan afterburner (16.900 lb / 24.700 lb) tiap mesin
* Kecepatan maks: Mach 1.1 / 1.340 km/j (350 mph) di permukaan laut; 1.550 km/j (960 mph) di ketinggian
* Jarak tempuh: 560 km (350 mil) dengan konfigurasi lo-lo-lo membawa beban 3000 kg dan tangki cadangan; 2500 km (1550 mil) terbang ferry
* Ketinggian maks: 11.000 m (36.100 kaki)
* Rate-of-climb: 150 m/d (29.500 kaki/menit)
* Wing loading: 651 kg/m2 (133 lb/kaki2)
* Thrust/weight ratio: 0,62
No comments:
Post a Comment