KRI kelas Cobra sedang bermanuver
SAAT
ini TNI AL memiliki beberapa kapal tempur ringan yang dibina oleh satuan kapal
Patroli Cepat (Satrol). Dapat dikatakan pengembangan kapal Patroli Cepat (PC)
PC-36 dan PC-40 merupakan program Dislitbang AL yang sangat mengesankan.
Pada
tahun 2000 Dislitbang AL menyelesaikan prototype kapal patroli ringan dengan
konstruksi lambung berbahan fibreglass dan menerapkan desain kapal berteknologi
siluman (Stealth).
Kapal
ini memiliki spesifikasi teknis panjang keseluruhan 36 meter, lebar 5,75 meter, sarat air 1,30 meter dan berbobot 90 ton.
Kapal ini digerakkan oleh tiga mesin pokok masing-masing berkekuatan 1100 HP, mampu melaju hingga 25 knot. Dengan kecepatan jelajah 15 knot, kapal ini bisa berlayar hingga lima hari dengan 20 orang ABK.
Kapal ini digerakkan oleh tiga mesin pokok masing-masing berkekuatan 1100 HP, mampu melaju hingga 25 knot. Dengan kecepatan jelajah 15 knot, kapal ini bisa berlayar hingga lima hari dengan 20 orang ABK.
Bagian
haluannya dilengkapi dengan dudukan senjata untuk kanon kaliber 20 mm. PC-36 diproduksi dalam jumlah massal yang
kemudian dikenal dengan Kobra Class.
Kapal
patroli 36 meter ini dinamakan binatang buas sejenis ular
yang dikenal liar dan berbahaya.
KRI Kobra 867
Kapal patroli buatan lokal ini biarpun kecil tapi banyak berguna dan berjasa dalam beberapa operasi militer selain perang (OMSP) sebagai kapal pencari korban kecelakaan maupun tugas memantau perairan Inonesia dari kemungkinan penyelundupan maupun lintas batas tanpa izin.
KRI
jenis ini dibangun Fasharkan TNI AL bersama dengan galangan mitra kerja.
Berikut kapal yang termasuk Kobra Class
No.
Nama
Tahun Dibangun
Dibangun di
867 Kobra 2003 Fasharkan TNI AL Tanjung Pinang
868 Anakonda 2003 Fasharkan TNI AL Jakarta
869 Patola 2003 Fasharkan TNI AL Mentigi
870 Taliwangsa 2004 Fasharkan TNI AL Manokwari
867 Kobra 2003 Fasharkan TNI AL Tanjung Pinang
868 Anakonda 2003 Fasharkan TNI AL Jakarta
869 Patola 2003 Fasharkan TNI AL Mentigi
870 Taliwangsa 2004 Fasharkan TNI AL Manokwari
---
Kalagian
Persenjataan :
- Kanon Oerlikon 20 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 250-320 rpm, dengan jangkauan maksimum 4,3 km dengan berat amunisi 0,1 kg, anti kapal (terbatas), pesawat udara, helikopter.
- Senapan Mesin 12,7 mm : 1-2 pucuk.
No comments:
Post a Comment