Chieftain
Main Battle Tank
Belajar dari
pengalaman menghadapi tank-tank Jerman dalam Perang Dunia II dan sebagai
pengembangan dari tank Centurion, maka pada tahun 1956 Inggris merancang MBT
baru yang diberi nama Chieftain. MBT ini sendiri kemudian digunakan oleh
Inggris dari tahun 1966 sampai tahun 1995. Selain Inggris, Chieftain juga
digunakan oleh Iran, Irak (hasil rampasan dari Iran dalam Perang Irak-Iran),
Kuwait, Yordania, dan Oman.
Desain tank
Chieftain sendiri mengikuti konsep tank Tiger milik Jerman dalam Perang Dunia
II dengan menekankan pada lapisan baja yang tebal dan penggunaan meriam
berkaliber besar. Lapisan baja pada tank Chieftain mencapai ketebalan 388mm di
bagian depan dan 390mm di bagian turret. Tank ini dipersenjatai dengan meriam
L11A5 kaliber 120mm. Namun sama seperti halnya tank Tiger, maka sebagai akibat
dari penggunaan lapisan baja yang tebal tersebut juga berarti tank ini
cenderung lamban dalam melakukan manuver.
Semasa
dipergunakan oleh pasukan Inggris, Chieftain lebih banyak disiagakan di wilayah
Eropa Barat untuk menghadapi perang dingin. Medan pertempuran yang melibatkan
tank ini justru terjadi di Timur Tengah saat Chieftain digunakan oleh pasukan
Iran dalam Perang Irak-Iran. Sejumlah tank Chieftain juga digunakan oleh Kuwait
dalam Perang Teluk tahun 1991.
Spesifikasi
(Chieftain Mk.3)
Crew : 4
Senjata :
Senjata utama : 1 x
120mm gun
Senjata tambahan : 1
x 7.62mm machine gun
Senjata anti pesawat : 1 x 7.62mm machine gun
Berat tempur : 55,000 kg
Panjang :
10.79 m
Lebar : 3.66
m
Tinggi :
2.89 m
Mesin :
750 hp Leyland L.60 No.4 Mk.8A multi-fuel engine
Kecepatan max jalan : 48 km/h
Jangkauan : 450
km
No comments:
Post a Comment