Rudal Patriot
Di dalam era perang modern yang
sarat teknologi militer canggih saat ini, teknologi peluru kendali (rudal)
memainkan peran yang penting dan strategis. Rudal menjadi penting dalam satu
peperangan karena mempunyai kemampuan menjangkau posisi pihak lawan yang sangat
jauh sekaligus menghancurkannya.
Berbagai jenis rudal dapat
dikelompokkan dalam 4 tipe kategori, yaitu:
• permukaan ke udara (surface to air),
• udara ke udara (air to air),
• udara ke permukaan (air to
surface)
• permukaan ke permukaan (surface
to surface).
Salah satu rudal yang telah
memiliki “pamor” adalah rudal Patriot (MIM-104) milik Angkatan Bersenjata
Amerika Serikat yang dinilai berhasil melaksanakan tugasnya semasa Perang Teluk
(Persian Gulf War) dan Perang Irak (Operation Iraqi Freedom) tahun 2003.
Sebenarnya ide teknologi Patriot
sudah dirintis sejak akhir tahun 60-an, dibawah pimpinan Zdzislaw Starostecki,
ilmuan AS berdarah Polandia. Rudal Patriot merupakan kombinasi kemampuan sistem
radar phased array dan sistem kendali rudal track-via-missile guidance. Namun
baru pada tahun 1976 ide tersebut dapat terwujudkan dan tahun 1984 dioperasikan
pertama kali oleh Angkatan Bersenjata Amerika dengan fungsi sebagai sistem
senjata anti pesawat terbang.
Istilah Patriot sendiri berasal
dari singkatan Phased Array TRacking to Intercept Of Target.
Sekilas Rudal Patriot
Rudal Patriot yang mempunyai
“call sign” MIM-104, merupakan tipe rudal jarak menengah permukaan ke udara
(medium range surface to air missile) yang dapat beroperasi di segala cuaca dan
medan. Oleh Angkatan Bersenjata
Amerika, Rudal Patriot dijadikan sebagai bagian dari sistem pertahanan udara
dengan “tugas pokoknya” menghancurkan rudal lawan (counter tactical ballistic
missiles) atau menghancurkan obyek udara lainnya, seperti pesawat terbang dan
sebagainya.
Rudal Patriot dibuat oleh dua
perusahaan spesialis persenjataan militer yaitu Raytheon di Massachusetts
dan Lockheed Martin di Florida, Amerika Serikat. Rudal Patriot merupakan Rudal
andalan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (dan sekutunya) serta memainkan
peranan penting dalam memenangkan suatu kancah peperangan.
Saat ini Rudal Patriot digelar di
beberapa negara di luar Amerika Serikat, seperti Jerman, Yunani, Israel,
Jepang, Kuwait, Belanda, Saudi Arabia, Taiwan dan Mesir.
Rudal Patriot mendapat nama
harum, ketika digunakan dalam berbagai operasi selama Perang Teluk, saat itu
Rudal Patriot (tipe PAC-2) yang digelar di Kuwait berhasil menghancurkan
sejumlah Rudal Scud milik Irak di udara, walaupun ada beberapa juga yang
meleset dari target.
Sehingga Rudal PAC-2 kemudian di
upgrade menjadi rudal PAC-3 dan Rudal GEM+ (Guidence Enhanced Missiles) dengan
sistem radar dan kendali Rudal yang lebih akurat dan canggih, berdaya jangkau
hingga 300 km.
Rudal Patriot pertama kali
digunakan dalam perang pada tanggal 18 Januari 1991, ketika satu Rudal Patriot
sukses mengintersepsi sekaligus menghancurkan satu Rudal Scud milik Irak di
atas udara Saudi Arabia.
Bisa dikatakan bahwa saat itulah pertama kalinya terjadi perang Rudal melawan
Rudal.
Kemampuan Teknis Rudal Patriot
Rudal Patriot dilengkapi sistem
pengendalian Rudal TVM (Track-Via-Missiles) memiliki kemampuan mengidentifikasi
sekaligus 100 target Rudal atau obyek udara yang berbeda dan siap diluncurkan
dalam waktu kurang dari 9 detik.
Satu stasiun sistem Rudal Patriot
terdiri dari 4 komponen, yaitu
• sistem radar phase array
AN/MPQ-53 (G-band system) berfungsi sebagai “detection to kill” dilengkapi
sistem IFF (Identifying Friend or Foe),
• satu kotak peluncur Patriot
terdiri dari 4 buah Rudal PAC-2 (kemudian di upgrade menjadi PAC-3) ditarik
kendaraan M-860 semi-trailer seberat 5 ton,
• satu ruang pusat pengendalian
Engagement Console Station (ECS) AN/MSQ-104 dengan awak operatornya
• sistem komunikasi dengan antena
Mast 4 kW UHF yang menyatu dengan kendaraan pengangkut.
Sementara satu stasiun Patriot
dapat terdiri dari 8 kotak peluncur, sehingga memiliki total Rudal sebanyak 32
yang siap dioperasikan. Sistem radar Patriot dikenal tercanggih saat ini
terutama untuk kemampuan sistem tracking obyek udara yang menjadi targetnya.
Secara teknis, Rudal PAC-2
memiliki panjang 5,31 meter dengan berat 900 kg berbahan bakar solid-fueled,
memiliki kecepatan 5 kali kecepatan suara (mach 5) dan dilengkapi dengan hulu
ledak seberat 91 kg. Sementara PAC-3 posturnya lebih ramping namun lebih akurat
dengan daya jangkau sampai 300 km di ketinggian maksimum 24 km.
Cara Kerja Sistem Rudal Patriot
Seperti terlihat pada gambar 4,
cara kerja sistem Rudal Patriot adalah sebagai berikut: Pertama, radar phased
array “menyapu langit” untuk mendeteksi adanya obyek udara (target) yang
mengancam, sekaligus mengidentifikasi apakah obyek tersebut kawan sendiri atau
merupakan rudal, pesawat tempur atau pesawat tanpa awak milik lawan.
Jika teman, di layar radar akan
terlihat kode-kode tertentu yang selalu berubah setiap hari. Bila lawan yang
tidak memancarkan kode-kode tertentu, maka operator rudal akan mempersiapkan
penembakan.
Berikutnya, setelah target terdeteksi
dan teridentifikasi maka sistem komputer Patriot membuat data tracking Rudal
target seperti data tentang, posisi, trakyektori, speed, altitude &
heading. Kemudian sistem radar dan komputer memantau terus menerus pergerakan
Rudal target, dan selanjutnya operator akan memilih jenis Rudal apa yang akan
diluncurkan, apakah Rudal PAC-3 atau GEM+.
Langkah berikutnya, operator
meluncurkan Rudal dari kotak peluncur (missile launcher) dalam waktu kurang
dari 9 detik, setelah Rudal meluncur dari tabung peluncur, sepenuhnya akan
dipandu oleh sistem radar dan sistem kendali TVM menuju target. Rudal yang
diluncurkan tersebut kemudian akan “membaca” sinyal data pergerakan Rudal
target dan meneruskan sinyal tersebut ke control station.
Sehingga sistem komputer sekarang
tahu secara akurat posisi dari Rudal Pariot maupun Rudal lawan. Terakhir, kalau
Rudal yang dipilih operator adalah GEM+ (4 Rudal per launcher) maka warhead
Rudal GEM+ akan meledak dekat Rudal target sekaligus menghancurkannya. Apabila
Rudal PAC-3 (16 per launcher) yang dipilih operator, maka sifat dari Rudal
tersebut adalah direct hit atau langsung menubrukan dirinya ke Rudal target
(sasaran). Rudal patriot siap melabrak sasaran dalam jarak 16 sampai 32 km
dengan kecepatan menanjak 700 sampai 1400 m/detik.
Jadi, kinerja rudal Patriot
sangat ditentukan oleh keberhasilan early warning system atas kedatangan rudal
musuh, baik melalui pencitraan radar atau satelit, disamping kemampuan Patriot
untuk membentur rudal lawan secara akurat
Spesifikasi Rudal Patriot
• Panjang rudal 5,2 meter
• Diameter rudal 41 cm
• Jangkauan 70 km
• Berat 900 kg
• hulu ledak 91 kg
• 4 sirip berbentuk delta dengan
diameter 85 cm
• Pendorong Single-stage solid
fuel rocket motor
• Keepatan 5 mach
Varian Patriot, ASOJ / SOJC,
PAC-2, PAC-2 GEM, GEM / C, GEM / T (atau GEM +) dan PAC-3
Spesifikasi (PAC-1 )
Bobot 700 kg
Panjang 5.800 mm
Diameter 410 mm
Kisah Sukses & Kegagalan
Rudal Patriot
Berbagai kisah sukses diraih
Rudal Patriot selama Perang Teluk (Persian Gulf War) tahun 1991 dan Perang Irak
(Operation Iraqi Freedom) tahun 2003, di antaranya berhasil mengintersepsi dan
menghancurkan 70% Rudal Scud atau Rudal Al Husein milik Irak langsung di udara,
di atas udara Saudi Arabia, Kuwait dan Israel. Hal tersebut secara psikologi
menaikkan moril pasukan sekaligus meruntuhkan moril pasukan Irak.
Namun di balik kisah suksesnya,
Rudal Patriot juga mengalami beberapa kisah kegagalan. Contohnya, pada tanggal
25 Februari 1991 satu Rudal Scud Irak berhasil lolos dari cegatan Rudal Patriot
dan langsung menghantam barak militer sekutu di Dahran Saudi Arabia, akibatnya
sebanyak 28 tentara Amerika dari US Army 14th Quartermaster Detachment tewas
seketika.
Kegagalan berikutnya terjadi pada
Perang Irak tahun 2003 (Operation Iraqi Freedom), ketika satu pesawat Tornado
Angkatan Udara Inggris dan satu pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika
yang notabene merupakan kawan sendiri, “berhasil” diintersepsi dan dihancurkan
oleh Rudal Patriot. Hal tersebut terjadi karena kesalahan sistem identifikasi
IFF Radar Patriot.
Sedangkan kisah unik lainnya,
ketika satu pesawat F-16 Angkatan Udara Amerika juga salah mengidentifikasi
satu stasiun Rudal Patriot karena dianggap sebagai baterai Rudal SA-2 milik
Irak, selanjutnya dapat diterka pesawat F-16 meluncurkan Rudal AGM-88 HARM yang
kontan meluluh lantakkan stasiun Rudal Patriot tersebut.
Namun di balik beberapa kisah
kegagalan tersebut, Presiden George W. Bush mengklaim bahwa Rudal Patriot
memiliki tingkat kesuksesan hingga 90% selama masa perang.
Sedangkan Israel
sebagai sekutu AS yang kecewa tidak diperbolehkan membeli Rudal Patriot malah
membuat sendiri Rudal mirip Patriot dengan nama Rudal Arrow
No comments:
Post a Comment