Eagle Eye UAV
UAV Bell Eagle Eye mempunyai
penampilan seperti pesawat konvensional pada umumnya dengan rotor di setiap
ujung sayapnya yang memungkinkan manuver naik atau turun dan melayang. Bell
Helicopter Textron Incorporation (BHTI) mulai terlibat dalam program UAV dengan
membuat gorong-gorong angin untuk model V-22, menggunakan suku cadang
helikopternya seperti mesin, as gardan, gear box dll, dan membuat UAV rotor
miring Eagle Eye.
Eagle Eye mempunyai bentang sayap
15.2 kaki, panjang 17.9 kaki dan tinggi 5.7 kaki, dengan berat 2.000 pound (tergantung
beban yang dibawa). Uji terbang pertama (hanya melayang) dilakukan di fasilitas
BHTI di Dallas, Texas,
pada 1992.
Setelah berhasil dalam uji
terbang pertama (melayang), team pemerintah dan kontraktor pindah ke Yuma
Proving Grounds (YPG) untuk uji terbang lanjut di kuartal ketiga 1993. Uji
terbang tersebut berhasil dan Eagle Eye terbang dengan mode helikopter, diubah
melalui mode transisi ke mode pesawat. 35 penerbangan telah dilakukan dengan total
lama terbang 15 jam. Kecepatan maksimal yang dapat dicapai adalah 159 knots
pada ketinggian 1.550 kaki di atas rata-rata permukaan laut.
Pemerintah tidak lagi membutuhkan
UAV Vertical Take Off and Landing (VTOL) dan kemudian membatalkan perjanjian
seluruh demonstrasi/pengambangan UAV Vertical Take Off and Landing (VTOL). BHTI
melanjutkan pengembangan Eagle Eye bersama dengan R&D.
Pada musim semi 1998, pemerintah
kembali menginginkan demonstrasi UAV VTOL dan mengontrak BHTI untuk
mendemonstrasikan kualitas dan performa penerbangan Eagle Eye. Demonstrasi ini
dilakukan dalam dua fase. Fase Pertama berupa demonstrasi penerbangan dengan
landasan terbang darat dan Fase Kedua berlandasan laut (kapal laut). Fase kedua
berhasil dilaksanakan pada April 1998 di Yuma Proving Ground.. UAV ini terbang
lebih dari 43 kali dengan 55.5 jam terbang dan berhasil mencapai kecepatan 200
knots, dengan ketinggian 14.600 kaki. Fase Kedua dilaksanakan pada 1999 dan
dilakukan di sebuah kapal perang kecil. Purwarupa pertama hancur dalam sebuah
kecelakaan, tetapi purwarupa kedua berhasil melalui program uji ini.
Keberhasilan dalam program uji
ini membuat UAV ini masuk dalam program “Deepwater” pada 2002 dan pembuatan UAV
dengan ukuran sebenarnya, dan disebut dengan TR918, dengan mesin turboshaft
Pratt & Whitney Canada P200/55.
Bell telah mempromosikan Eagle
Eye selama satu dekade untuk mendapatkan pembeli, dan pada musim panas 2002
penjaga pantai AS memesan UAV ini sebagai bagian program Deepwater.
AL dan Korps Marinir AS juga menunjukkan
ketertarikan dan beberapa dari negara lain. Di musim panas 2004, Bell berhasil membuat
hubungan dengan Sagem di Perancis dan Rheinmetall Defense Electronics di Jerman
untuk menjual varian Eagle Eye di Eropa. Bell akan menyediakan suku cadang
mentahnya, sementara partner di Eropa akan menyediakan “payload” dan suku
cadang lain sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan kemudian Bell akan melakukan
integrasi sistem.
Spesifikasi :
Pembuat : Bell Helicopter - Textron, Texas
AV Type: Tilt Rotor
Lebar : 17.9/5.46 (ft/m)
Tinggi : 5.7/1.73 (ft/m)
Bentang sayap : 15.2/4.63 (ft/m)
Baling-baling (diameter): 9.5/2.90
(ft/m)
Take-Off Gross Weight: 2250/1020
(lbs/kg)
Berat kosong : 1300/590 (lbs/kg)
Berat Bahan bakar t: 750/340 (lbs/kg)
Kapasitas angkat : 200/90 (lbs/kg)
Kecepatan (kts): Max 200+, Cruise
0-200
Ketinggian : 20,000/6,100 (ft/m)
Ketahanan terbang : 8 hours
Radius of Operation: 110/200 LOS
(nm/km)
Mesin : Allison 250-C20 GT 420
shp
Fuel: Heavy.JP
Landing Gear: Wheeled/Retractable
Flight Control: Automated/Dual
Redundant
Take Off/Landing: VTOL/STOL
AV Data Link(s): S-Band/UHF (TCDL
future)
Payload: FLIR - EO/IR - SAR
No comments:
Post a Comment