Ilyushin
Il-38N
Rabu, 8 April 2020, sempat ada insiden yang
menegangkan di atas langit Alaska, saat sebuah pesawat intai maritim Rusia,
jenis Ilyushin IL-38N Rusia terdeteksi di Air Defence Identification Zone
(ADIZ) Amerika Serikat di wilayah Alaska. Dan tak ingin mengambil risiko, North
American Aerospace Defense Command (NORAD) lantas mengirimkan jet tempur
stealth F-22 Raptor, dan terjadilah insiden intercept Raptor pada Il-38. Meski
tak berujung pada panasnya tensi politik Washington-Moskow, yang jadi menarik
disini adalah sosok Il-38 yang tergolong pesawat intai legendaris sejak era
Perang Dingin.
Kilas balik pada 7 Desember 2010, dua unit Il-38
Rusia dilaporkan muncul di atas Laut Jepang di dekat Semenanjung Noto, kedua
pesawat diketahui melakukan ‘gangguan’ pada latihan gabungan antara Angkatan
Laut AS-Jepang. Latihan itu akhirnya dihentikan sementara karena kekhawatiran
bahwa Il-38 melakukan misi pengawasan pada kegiatan angkatan laut AS/Jepang.
Ilyushin Il-38 (kode NATO – May) sejatinya adalah
pesawat intai sepuh. Ilyushin Il-38 terbang perdana pada 28 September 1961, dan
resmi digunakan oleh Uni Soviet pada 1967. Oleh para analis militer global,
Il-38 disebut sebagai pesawat copy-an dari Lockheed P-3C Orion, lantaran Orion
lebih dulu terbang perdana pada 1959.
Selain dioperasikan oleh militer Rusia, pengguna
Il-38 dalam beberapa varian hanya India dan Mesir. Bahkan Mesir hanya
menggunakan Il-38 sampai tahun 1976.
Nah, dalam insiden penyergapan oleh F-22 Raptor pada
8 April lalu, yang berlaga adalah varian upgrade terbaru dari Il-38, yang
diberi label Il-38N Novella. Dikutip dari ainonline.com, Il-38N dioperasikan
oleh angkatan laut dan diresmikan penggunaannya oleh Komandan Dinas Penerbangan
AL Rusia Jenderal Igor Kozhin pada 31 Januari 2020 di Lanudal Ramenskoye,
wilayah selatan Moskow.
Jenderal Igor Kozhin menyebutkan bahwa ada sekitar 30
dari 54 unit armada Il-38 yang akan di-upgrade menjadi varian Il-38N, dimana
keseluruhan program upgrade akan tuntas pada tahun 2025 dan akan nantinya akan
disebar di Armada Pasifik dan Armada Utara.
Ilyushin Il-38N menampilkan teknologi baru yang
disebut Novella P-38 search and sighting system buatan perusahaan asal St.
Petersburg, Leninets. Teknologi pengendus tersebut menggantikan Berkut-38 yang
kini terpasang di Il-38 varian lawas. Novella P-38 mampu melacak 32 sasaran
secara simultan, serta punya jangkauan deteksi pada sasaran udara hingga 90 km
dan jangkauan deteksi pada sasaran di permukaan laut sejauh 320 km. India
disebut sebagai pengguna varian ekspor Novella P-38 yang dipasang pada Il-38SD,
dalam bahasa marketingnya, Novella P-38 disebut juga sebagai Sea Dragon sensor
suite.
Pihak Rusia pun menyadari betapa tuanya rancangan
Il-38, “Ini adalah platform lama, tetapi kami mengharapkan peningkatan
substansial dalam pembaruan peralatan misi. Negara-negara maritim lainnya akan
terkejut dengan kemampuan baru yang akan ditunjukkan oleh Il-38 setelah
modernisasi,” ujar Igor Kozhin.
Kozhin menggambarkan Il-38 sebagai pesawat anti kapal
selam Rusia pertama yang mampu melakukan penerbangan jarak jauh dengan waktu
yang lama di atas lautan, dan masih mampu mencari dan memusnahkan kapal selam.
Ia pun memuji Ilyushin karena memproduksi mesin yang unik dan tahan lama.
Il-38 dikerahkan Rusia bukan sebatas sebagai
pengintai di lautan, tapi fungsi hakikinya adalah penghancur kapal selam.
Sebagai kekuatan penghancur, Il-38 dilengkapi dua bomb bay yang dapat dimuati
beragam munisi, mulai dari torpedo, bom laut dan ranjau, hingga total payload 9
ton. Serupa dengan P-3C Orion, pada bagian ekor nampak perangkat magnetic
anomaly detector (MAD). Untuk mengendus keberadaan kapal selam lawan dengan
akurat, salah satu bomb bay disiapkan sebagai tempat peluncuran sonobuoys.
(dari : www.indomiliter.com )
Spesifikasi
Ilyushin Il-38
– Jumlah kru: 7
– Panjang: 40,185 meter
– Lebar bentang sayap: 37,4 meter
– Tinggi: 10,17 meter
– Bobot kosong: 35.500 kg
– Bobot maksimum tinggal landas: 66.000 kg
– Mesin: 4 × Ivchencko/Progress AI-20M turboprop
engines
– Kecepatan maks: 645 km per jam
– Jarak jelajah: 7.500 km
– Endurance: 13 hours
– Ketinggian terbang maks: 11.000 meter
No comments:
Post a Comment