TNT (Trinitrotoluena)
Bom adalah alat yang menghasilkan ledakan yang mengeluarkan energi
secara besar dan cepat. Kata bom berasal dari bahasa Yunani βόμβος (bombos),
sebuah istilah yang meniru suara ledakan 'bom' dalam bahasa tersebut.
Ledakan yang dihasilkan bom menyebabkan kehancuran dan kerusakan
terhadap benda mati dan benda hidup disekitarnya, yang diakibatkan oleh
pergerakan tekanan udara dan pergerakan fragmen-fragmen yang terdapat di dalam
bom, maupun serpihan fragmen benda-benda disekitarnya. Selain itu, bom juga
dapat membunuh manusia dengan hanya suara yang dihasilkannya saja. Bom telah
dipakai selama berabad-abad dalam peperangan konvensional maupun
non-konvensional.
Istilah "bom" jarang digunakan untuk menyebut bahan peledak
yang digunakan untuk keperluan sipil, misalnya dalam pembangunan dan
penambangan. Alat peledak dalam militer juga banyak yang tidak disebut
"bom". Pemakaian kata "bom" dalam militer biasanya
digunakan untuk menyebut senjata peledak yang dijatuhkan tanpa pemandu dari
pesawat udara. Senjata peledak militer lainnya misalnya granat, ranjau,
kendali, peluru, dan peledak kedalaman tidak disebut "bom".
TNT pertama kali diproduksi pertama kali pada tahun 1863 oleh kimiawan
jerman bernama Joseph Wilbrand dan pada skala industri tahun 1891 juga oleh
Jerman, dan pada tahun 1901 diadopsi untuk kekuatan militer. Selama Perang
Dunia I produksi TNT terbatas karena jumlah toluena sebagai produk sampingan
dari industri kokas yang terbatas. Setelah 1940, toluena tersedia lebih banyak
sebagai hasil sampingan dari industri minyak bumi dan selama Perang Dunia II
TNT diproduksi secara luas.
TNT paling umum digunakan untuk bahan peledak dan industri aplikasi
militer. Hal ini dinilai karena ketidakpekaannya terhadap shock dan gesekan,
yang mengurangi risiko ledakan disengaja. TNT meleleh pada 80°C (176°F), jauh
di bawah suhu di mana ia akan meledak secara spontan, sehingga aman bila
dikombinasikan dengan bahan peledak lain. TNT tidak menyerap atau larut dalam
air, yang memungkinkan untuk digunakan secara efektif dalam lingkungan basah.
Selain itu, cukup stabil bila dibandingkan bahan peledak tinggi lainnya.
(Artikel dari : www.Kaskus.co.id)
Efek dari
ledakan TNT :
- TNT adalah senyawa yang sangat beracun (quite oxic).
- TNT juga dapat diserap melalui kulit.
- Menyebabkan iritasi dan noda kuning terang.
- Orang yang terkena TNT selama periode tertentu cenderung mengalami anemia dan kelainan fungsi hati.
- Memberikan efek yang buruk pada darah dan hati, pembesaran limpa dan efek berbahaya lainnya pada sistem imunitas juga ditemukan pada hewan yang tertelan atau terkontaminasi Trinitrotoluena.
- TNT juga diduga memiliki efek merugikan bagi fertilitas laki-laki dan juga bersifat karsinogen.
- TNT yang mencemari lingkungan perairan biasa disebut “red water", yang mungkin sulit dan mahal untuk penanganannya.
No comments:
Post a Comment