Howitzer LG-1 MK III 105mm
Ada beberapa alasan TNI AD lebih
memilih Meriam Howitzer LG-1 dari pada Meriam Howitzer KH-178 salah satu
alasannya mungkin Karena performa yang dianggap kurang memuaskan dari meriam
Howitzer KH-178 105 mm, Memang TNI AD sudah lama mengidam-idamkan Artileri
Medan yang lebih baik sejak 2015 silam, sosok howitzer yang di lirik TNI AD yakni
LG-1 MKIII 105 mm buatan Nexter System Perancis, tentu saja dengan dalih mengikuti
jejak Resimen Artileri Korps Marinir TNI AL yang sukses menggunakan LG-1 MKII.
Dan lama tak terdengar kabar tentang Howitzer idaman TNI AD tersebut, belum
lama situs kostrad.mil (27/3/2018) menyebut bahwa akan didatangkan alutsista
baru berupa Howitzer LG-1 untuk mem-backup satuan Batalyon Para Raider.
Berita itu sempat tersebar
gosipnya berita baik tersebut disampaikan langsung oleh Danpussenarmed
Kodiklatad Brigjen TNI Dwi Jati Utomo dalam kunjungannya ke Batalyon Armed 11
Kostrad. Lebih detail, perwira tinggi bintang satu ini mengatakan bila LG-1
nantinya akan menggantikan peran meriam Gunung M-48 kaliber 76 mm buatan
Yugoslavia, jenis senjata yang telah digunakan TNI dalam kurun waktu 50 tahun
ini.
Yang menarik, walau berusia tua,
meriam Gunung M-48 lumayan banyak dipercaya oleh beberapa satuan TNI AD,
setidaknya ini bisa dilihat dari banyaknya batalyon armed yang masih
menggunakan M-48.
Dari beragam tipe M-48, yang
dimiliki TNI AD adalah jenis M 48-B1-A1-I, satuan yang menggunakan adalah Yon
armed dalam lingkung Kostrad dan Kodam. Satuan TNI AD yang menggunakan meriam
ini adalah Yon Armed 8/76 Tarik/ Uddhata Yudha dan Yon Armed 11/76 Tarik/Guntur
Geni Yudha, keduanya masuk dalam Resimen Armed 1 Putra Yudha dari Divisi
Infantri 2/Kostrad. Lalu Yon Armed 9//76 Tarik/Pasopati, Yon Armed 10/76
Tarik/Brajamusti, dan Yon Armed 13/76 Tarik/Nanggala, ketiga masuk dalam
Resimen Armed 2 Sthira Yudha dari Divif 1/Kostrad. Lain dari itu ada batalyon
armed pengguna M-48 dilingkungan Kodam, yakni Yon Armed 6/76 Tarik Kodam
VII/Wirabuana, dan Yon Armed 15/76 Tarik/Cailendra Kodam II/Sriwijaya.
Dengan kunjungan Danpussenarmed
ke Yon Armed 11, maka boleh jadi satuan yang berada di Magelang, Jawa Tengah
ini yang akan menerima perdana LG-1 kelak. Dan ibarat tak kenal maka tak
sayang, berikut profil LG-1 MKIII yang akan dimiliki TNI AD.
Dalam pengoperasiannya, LG-1 MK
III membutuhkan 5 awak, lebih sedikit ketimbang LG-1 MK II Korps Marinir yang
membutuhkan 7 awak. Pihak pabrikan mengklaim laras L30 yang dimilikinya mampu
menembak 12 peluru per menit, dengan daya tahan laras sampai 7.500 kali
penembakan.
LG-1 MK III juga bisa menggunakan
munisi 105 mm lama yang biasa digunakan pendahulunya. Ini menjadi nilai tambah
karena adanya commonality antara TNI AL dan TNI AD. Kalau menggunakan munisi
standar M1, jarak tembaknya sekitar 11 Km. Akan tetapi jika menggunakan munisi
“extended range” Nexter, maka jarak tembak sampai 17 km. LG-1 MK III sudah
dibekali sistem komputer balistik (built in) untuk setting akurasi pembidikan
dan kontrol tembak.
No comments:
Post a Comment